 |
| Siti Chotimah (HARSEM/ ARIS WASITA WIDIASTUTI) |
SEMARANG- Merasa tertantang menjadi pengajar IPA Terpadu. Itulah yang dirasakan oleh salah satu guru SMPIT Harapan Bunda, Siti Chotimah saat berbincang dengan Harsem, baru-baru ini.
Dirinya mengatakan, mulai menjajal profesi sebagai pengajar sejak dua tahun lalu. “Saya pertama langsung mengajar di sini,” ujar wanita kelahiran Kendal, 30 September 1987 ini.
Awal mengajar dirinya langsung diminta untuk mengajar di kelas sembilan. “Saya sempat khawatir, karena ini tantangan yang sangat besar buat saya,” ujarnya. Dikatakan, hambatan yang dihadapinya karakteristik antara siswa satu dengan yang lain tidak sama. “Karena kelas kami kan dibedakan antara putra dengan putri. Kalau putri tidak ada masalah, tapi kalau putra memang perlu perhatian khusus, karena anak putra kan kadang nakal,” ujarnya.
Mengenai bimbingan anak yang nilainya masih kurang, di sekolah mengadakan supercamp. “Kami mengadakan itu selama tiga hari. Kami menginap di sekolah dengan enam atau tujuh siswa,” jelasnya.
Targetnya dalam waktu tiga hari tersebut siswa tersebut harus bisa mengikuti materi yang tidak dipahaminya. “Apalagi saya ngajarnya Fisika dan Biologi, jadi memang agak banyak yang harus dikuasai,” ujar lulusan IKIP PGRI Jurusan Pendidikan Biologi ini.
Namun demikian, dari awal dirinya sudah menyukai ilmu eksak. “Akhirnya malah jadi guru eksak, saya sangat bersyukur,” tandasnya. (awi/15)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.