Home » , , » Sandang Juara Catur Nasional

Sandang Juara Catur Nasional

Written By Harian Semarang on Sabtu, 20 November 2010 | 13.34

,
KECIL-kecil cabe rawit. Istilah tersebut pantas disematkan kepada Shanti Nur Abidah (9), siswa SDN Tirtoyoso. Saat ini, siswi kelas VI yang akrab dipanggil Ida ini merupakan penyandang juara II tingkat nasional untuk kejuaraan catur.

Kepada Harsem, bercerita, awalnya kedua orangtua maupun keluarga besar lain tidak tahu bahwa gadis yang akrab dipanggil Ida ini memiliki bakat di bidang catur. “Sampai ketika saya mengikuti kejuaraan Popda tingkat kecamatan dan berhasil menyabet juara pertama.

Baru saat itu orangtua dan keluarga yang lain tahu,” jelasnya saat berbincang dengan Harsem di ruang kepala sekolah, kemarin.

Dikatakan, dirinya mulai belajar bermain catur saat kelas dua SD. “Saat itu sekolah memberikan fasilitas peralatan permainan catur kepada siswa. Kemudian saya tertarik belajar permainan tersebut,” ujar gadis berkacamata ini.

Kejuaraan pertama yang dia ikuti adalah Popda tingkat kecamatan. “Saat itu saya masih duduk di kelas dua SD dan baru berumur tujuh tahun,” jelas gadis penyuka mi ini. Selanjutnya, tuturnya, setiap tahun dirinya mengikui kejuaraan catur.

“Kejuaraan yang pernah saya ikuti, mulai lomba tingkat kecamatan hingga nasional. Pada tingkat kecamatan, kota dan provinsi, saya selalu menyabet juara pertama. Namun untuk tingkat nasional, saya harus puas menjadi juara kedua. Saya bersyukur dengan prestasi itu,” lanjut putri
ketiga pasangan Budi Setyo Santoso dan Sugiyarti ini.

Untuk mengasah kemampuan bermain catur, gadis yang tinggal di Jalan Tirtoyoso V/18 Keluarahan Tirtoyoso ini diikutkan sekolah Percasi Jawa Tengah di bawah asuhan Master Catur Indonesia Utut Adianto.

“Selain itu, kalau di rumah saya juga sering bermain catur dengan bapak atau kakak. Kebetulan mereka juga senang bermain catur,” jelas Ida, yang juga hobi menyanyi ini.

Ketika ditanya suka-duka menjadi pecatur cilik, Ida mengatakan, sukanya adalah ketika menang dan memiliki banyak pengalaman. “Sedangkan dukanya adalah ketika kalah,” jelas penggemar duo The Virgin ini.

Dia tidak bisa melupakan momen saat mendapatkan juara dan berhak atas uang sekitar Rp 1 juta dalam sebuah kompetisi. “Hadiah uang langsung saya berikan bapak dan ibu. Mereka bangga,” katanya.

Ida yang pada awalnya dibina salah satu guru di SDN Tirtoyoso 01- 02 ini mengaku jika sudah besar nanti ingin menjadi master catur Indonesia. “Saya ingin seperti Grand Master Utut Adianto. Dia idola saya,” jelasnya.

Ida mengaku, kadang-kadang dirinya menghabiskan waktu luang dengan mengajari teman ingin
belajar catur “Beberapa teman bilang ingin bisa bermain catur. Mereka minta diajarin, jadi saya
luangkan waktu untuk mereka,” lanjutnya. (aris)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger