Atraksi barongsai yang dimainkan siswa SD Mataram Semarang |
ADA banyak ekstrakurikuler (eskul) di SMP Mataram Semarang. Barongsai menjadi eskul unggulan. Demikian dikatakan Kepala Sekolah SMP Mataram, M Agustinus Juwahir HW kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Dikatakan, eskul baraongsai kerap mengisi sejumlah kegiatan. Bukan hanya di Semarang, tapi juga sejumlah kota lain. Alhasil, barongsai sekolah sudah mahir melahap angpao.
Sejumlah acara yang pernah diikuti, antara lain Festival Dugderan di Semarang. Selain itu, sejumlah acara yang diadakan di pantai Marina. Serta acara Hari Pangan Sedunia di Giri Sonta, Ambarawa. “Eskul barongsai kami sudah berkali-kali tampil di acara profesional,” jelasnya.
Biasanya, eskul barongsai ‘panen tanggapan’ jelang perayaan Imlek. “Wah, order pentas banyak sekali. Bahkan jauh-jauh hari sebelum Imlek, sudah banyak booking,” terangnya.
Namun untuk perayaan Hari Imlek 2012 mendatang, siswa akan mengisi acara di sebuah gereja di Pemalang. “Kebetulan mereka sudah lama sekali memesan. Jadi kami sungkan untuk menolak. Saat ini anak-anak terus berlatih agar bisa menampilkan performa terbaik saat pentas nanti,” urainya.
Dia mengatakan, barongsai memadukan kekuatan fisik dengan keindahan tata gerak. “Karena barongsai itu nggak gampang, membutuhkan fisik yang sangat kuat,” kata dia.
Selain mempersiapkan penampilan, para siswa juga dilatih tidak gugup di depan banyak orang. “Di beberapa daerah, kesenian Barongsai merupakan tontonan istimewa dan sangat jarang dilakukan. Jadi biasanya penontonnya sangat banyak,” jelasnya.
Namun para siswa sudah mulai terbiasa dengan banyaknya penonton. “Bahkan saat acara di Ambarawa lalu, penontonnya dua ribu orang lebih, tapi ternyata para siswa tidak gugup,” jelasnya.
Mengenai peralatan pendukung yang dimiliki sekolah, dijelaskan, sudah cukup komplit. “Kalau untuk barongsainya kami sudah punya. Sedangkan seragam kami punya 30 pasang,” jelasnya.
Selain barongsai, ada eskul lain yang juga diikuti banyak siswa. “Yaitu tata boga. Eskul itu membekali ketrampilan membuat berbagai macam kue,” jelasnya.
Dikatakan, eskul bersifat gratis. “Bahkan dana untuk membeli bahan membuat roti disediakan sekolah. Nanti kalau siswa sudah mahir membuat roti, bisa dijadikan modal hidup” kata dia. (nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.