Rendah, Kemampuan Menulis Mahasiswa

Prof Soedjarwo dalam acara peluncuran buku, kemarin

KEMAMPUAN mahasiswa menuangkan ide-ide dalam bentuk tulisan dinilai masih kurang. Padalah ketrampilan menulis sangat penting dikuasai mahasiswa sebagai agen perubahan.

Demikian dikatakan Yudiono KS dalam acara peluncuran buku di Jurusan Sastra Indonesia dan Magister Ilmu Susastra Undip di Gedung Prof. Sunardi Jl Hayam Wuruk Pleburan, kemarin (6/12). Dia mengkritik tradisi menulis di kalangan mahasiswa yang menurutnya rendah. Menurutnya, ketrampilan menulis sangat penting kerena bisa mempertajam daya analisis terhadap persoalan. “Kalau mahasiswa tidak bisa menulis mendingan jadi tukang bakso,” ucapnya tanpa bermaksud melecehkan tukang bakso sebagai sebuah pekerjaan yang halal dan patut dihormati.

Pada acara tersebut, diluncurkan tiga buku. Yakni Antologi Puisi: Ketukan Itu. Kemudian Fonologi Bahasa Jawa karya Prof. Soedjarwo, serta 80 Tahun Prof  Danto” karya Prof Sardanto Tjokrowinoto.

Yudiono mengakui membuat tulisan bagi seorang pemula memang susah. Untuk itu, dibutuhkan serangkaian proses latihan panjang agar bisa membuat tulisan yang baik.

“Cobalah dari menuliskan apa saja yang kalian alami atau tengah terjadi di sekeliling kalian, bisa dalam bentuk sastra ataupun tulisan biasa,” imbuhnya. 

Sementara, Prof Soedjarwo seusai peluncuran buku mengatakan, motivasinya membuat dua buku itu sebagai kepeduliannya terhadap sastra. Selama proses kepenulisannya, ia mengaku sudah membuat 15 buku, baik berupa sastra seperti puisi maupun hasil penelitian.

Terkait buku Fonologi Bahasa Jawa yang diluncurkan tepat dihari ulang tahunnya yang ke-72 kemarin, ia katakaa, buku tersebut kemungkinan menjadi buku tata bahasa Jawa pertamakali di Indonesia. “Harapan saya, buku bisa menjadi pegangan pembelajaran bahasa Jawa di perguruan tinggi,” ucapnya. (sna/nji)