Slamet Nurul Aini |
SIKAP peduli sesama tampaknya sudah mulai luntur. Terlihat banyak kasus kekerasan di masyarakat. Ironisnya belakangan muncul kekerasan di lingkungan sekolah, yang ujungnya merenggut korban jiwa pelajar itu sendiri.
Namun itu tak berlaku bagi Slamet Nurul Aini. Sikap peduli pada sesama adalah wajib hukumnya. Dikatakan, peduli bukan berarti harus memberi materi, tapi diwujudkan melalui perhatian tulus pada sesama.
“Untuk orang yang memiliki harta berlebih, memberi adalah wajib hukumnya. Tapi bagi sebagian besar masyarakat yang hidup pas-pasan, dapat diwujudkan dengan memberi perhatian. Dengan perhatian yang tulus ikhlas, insya Allah mereka merasa senang dan bahagia,” ungkap Kepala SD Islam Darul Huda Genuk Semarang ini.
Pria kelahiran Demak, 21 September 1974 ini memiliki obsesi menjadikan generasi muda Indonesia memiliki kepedulian tinggi. “Caranya dengan memberikan pendidikan budi pekerti kepada anak sejak dini,” paparnya.
Di setiap kesempatan, dia selalu mengajak anak didik berbudi pekerti luhur. “Yang paling penting adalah menanamkan rasa saling menghargai dan peduli,“ ujar suami dari Nuriyah ini.
Mengenai kenakalan pelajar yang saat ini marak, ayah dari Ahmad Alfin Adam ini mengaku sangat prihatin. “Terutama di kota-kota besar, dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat,” kata dia.
Dalam hal ini, peran guru penting dalam mendidik mental siswa. “Namun memang kadang-kadang, peran guru tidak dominan. Siswa zaman sekarang bahkan ada yang berani terang-terangan menantang guru,” jelasnya.
Padahal semestinya, guru adalah sosok yang harusnya menjadi panutan. ‘Terutama untuk pelajar. Seharusnya apa yang diperintahkan guru akan dilakukan. “Jadi ini merupakan tantangan bagi guru untuk mengubah sikap anak didik menjadi lebih baik lagi,“ tambahnya. (awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.