Home » , , » Seperti Kristina, Hendi Juga ‘Jatuh Bangun’

Seperti Kristina, Hendi Juga ‘Jatuh Bangun’

Written By p3joeang45 on Kamis, 23 Februari 2012 | 09.00

Hendi Hendrar Prihadi berinteraksi dengan siswa SMAN 5 pada acara talkshow Yuk Jadi Pengusaha kemarin
RATUSAN siswa SMAN 5 Semarang mengikuti talkshow bertema “Yuk Jadi Pengusaha” yang diadakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Cabang Kota Semarang, di aula sekolah setempat, kemarin (22/2). Salah satu pemateri adalah Wakil Walikota Semarang Hendi Hendrar Prihadi.

Sebelum menjadi wawali, dulunya Hendi seorang pengusaha. Karena ketekunan dan kegigihan merintis usaha, Dewan Pembina Hipmi Cabang Semarang itu kini bisa berhasil meraih banyak kesuksesan.

Di hadapan siswa, Hendi menceritakan perjalanannya sebelum akhirnya ia berhasil seperti sekarang ini. Ia mengatakan, sepanjang perjalanannya sebagai wirausahawan ia juga sempat mengalami kondisi jatuh-bangun. Wah, seperti penyanyi dangdut Kristina saja.

“Bahkan, ketika akan mulai merintis usaha permebelan pasca krisis ekonomi tahun 1999, saya hanya punya modal Rp 3,5 juta. Saya sempat bingung harus bagaimana dengan uang segitu, padahal kondisi permebelan di Jepara saat itu sangat menjanjikan, banyak orang Eropa yang meminati,” ucapnya.

Namun dengan kendala kecilnya modal itu, ia mengaku tidak patah arang untuk tetap bisa bermain bisnis permebelan. Hanya dengan semangat dan niat, ia berusaha membaca celah peluang yang bisa dimasukinya dengan bermodal uang pas-pasan. “Akhirnya saya bisa melihat peluang dari kebutuhan-kebutuhan para pengrajin mebel dalam produksinya. Di antaranya lem dan amplas. Maka uang itu kemudian saya alokasikan untuk modal menyuplai lem dan amplas bagi para pengrajin mebel di Jepara. Alhamdulillah selanjutnya bisa berkembang,” bebernya.

Dari cerita itu, Hendi menegaskan kepada para siswa, bahwa melakoni dunia usaha tidak identik dengan modal uang bernilai miliaran. Namun, modal paling dasar yang harus dimiliki sesorang yang ingin meraih sukses dalam bidang wirausaha adalah niat, kreatifitas, dan kejelian melihat peluang.

“Adik-adik (para siswa-red) tidak perlu minder ataupun takut menerjuni dunia usaha karena merasa berasal dari keluarga tidak kaya. Suksesnya seorang pengusaha itu bukan sebab dilahirkan di keluarga kaya atau bukan, tetapi kreatifitas,” tandasnya.

Ketua Panitia, Tristan Panolan mengatakan,  acara talkshow di SMAN 5 Semarang itu merupakan rangkaian program Hipmi Goes To School. Acara itu dimaksudkan untuk menanamkan kewirausahaan sejak dini pada diri siswa. “Ini bentuk komitmen Hipmi Kota Semarang yang siap memfasilitasi pelajar untuk berlatih berwirausaha sekaligus menanamkan mindset kewirausahaan dalam diri siswa,” jelasnya, seusai acara.

Sampai saat ini, kegiatan Hipmi yang menyasar kalangan siswa ini sudah dilakukan di tiga SMA, yakni di SMAN 1, SMAN 3, dan SMAN 5. Melihat animo dan antusisme para siswa, pihaknya akan mengembangkan kegiatan ini ke sekolah jenjang SMA dan SMK lainnya di Kota Semarang. “Kami berharap bisa mendatangan sekitar 10 sekolah SMA dan SMK lagi,”tukasnya.

Selain memberikan pelatihan kepada para siswa, dalam kegiatan ini Hipmi juga memberikan bantuan beasiswa dan modal kepada koperasi sekolah untuk mengembangkan unit usahanya. “Bantuan modal itu sebagai perangsang supaya siswa giat belajar wirausaha,” tadasnya. (sna/nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger