Home » , , , , » Prof Redjeki, Puluhan Tahun Tanpa Cela

Prof Redjeki, Puluhan Tahun Tanpa Cela

Written By Sena on Kamis, 24 Mei 2012 | 14.02


DARI KIRI: Prof Soedharto, Prof Redjeki, serta Prof Yos Johan Utama.
 (harsem/aris wasita widiastuti)


SEMARANG-Pada 19 Mei mendatang, salah satu guru besar Fakultas Hukum Undip, Prof Dr Redjeki Hartono SH akan memasuki purna tugas. Dekan Fakultas Hukum Undip, Prof Dr SH MHum Yos Johan Utama mengatakan, selama puluhan tahun mengabdi sebagai dosen di Undip, Prof Redjeki tidak pernah mencatatkan sikap cela sama sekali.

“Beliau sudah mengabdi di Undip sejak tahun 1972 tanpa cela. Itu sesuatu yang membanggakan kami,” tambahnya.

Dikatakan, Prof Redjeki merupakan aset Undip dan asset nasional. “Meskipun Prof Redjeki sudah mengakhiri sebagai PNS, namun itu hanya tanda saja. Selebihnya beliau masih tetap bagian dari Fakultas Hukum Undip,” jelasnya.

Dia mengatakan, keluarga besar Undip ingin selalu diayomi dan dibimbing Prof Redjeki. Pada kesempatan yang sama, Prof Redjeki mengatakan sangat bersyukur dan selalu berterimakasih kepada Tuhan karena masih diberikan kesempatan terus berkarya.

Pada perpisahan yang akan dilakukan tanggal 19 Mei mendatang, dia juga akan membawakan pidato “Evaluasi Kajian Hukum Dagang menjadi Hukum Bisnis dan Hukum Ekonomi”.

Dikatakan, dalam praktik hukum ekonomi, adanya perlu campur tangan atau intervensi negara akan memberikan rasa keadilan yang baik dalam penyelesaian perselisihan dalam bisnis.
“Perkembangan kajian hukum dagang menjadi hukum bisnis didominasi atas kajian hukum personal yang sekarang sudah mulai longgar, dalam artian praktik hukum dagang tidak hanya melibatkan ranah privat tetapi juga menyentuh ranah publik,” jelasnya.

Guru Besar Hukum Perdata tersebut menjelaskan bahwa banyak fakta yang menunjukkan adanya kepentingan konsumen yang pada dasarnya pendukung pelaku bisnis yang sebenarnya diabaikan. 

“Selain itu juga adanya praktik persaingan yang tidak sehat yang dapat merugikan dunia usaha sendiri sebagai pelaku bisnis dan kepentingan konsumen. Lebih lanjut  juga disampaikan fakta bahwa usaha/bisnis dapat membahayakan kelestarian lingkungan dan ekosistem umumnya yang membahayakan kepentingan manusia dan kemanusiaan,” jelasnya.

Rektor Undip, Prof Sudharto P Hadi, MES.PhD menyampaikan ini adalah bentuk budaya akademik yang  baik. “Ini pertama di Undip dan juga pertama di Indonesia. Yaitu perpisahan guru besar dilakukan bersamaan dengan rapat senat terbuka,” ujarnya.

Dikatakan, bukan hanya seremoni saja yang dilakukan. “Namun juga tanggung jawab guru besar dan Undip pada publik, serta meneguhkan dan mempertahankan karya akademik yang dihasilkan sehingga selalu dikenang dan bermanfaat untuk masyarakat bangsa dan negara,” tandasnya. (awi/16)



Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger