Ani Rahayu: Utamakan Keikhlasan

Ani Rahayu (HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI)

SEMARANG- Mengutamakan rasa ikhlas dan tulus menjadi satu hal yang dilakukan oleh segenap guru di SD Muhammadiyah 03. Tak terkecuali kepala sekolah, Ani Rahayu. Dirinya mengatakan, itu menjadi sebuah tantangan tersendiri baginya dan guru-guru yang lain.

“Untuk gaji memang kami akui, masih di bawah UMR. Namun demikian itu tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap bisa membina dan membimbing anak-anak agar kelak bisa menjadi generasi muda yang berkualitas,” urainya kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Dirinya mengatakan, hingga saat ini ada 103 siswa dari kelas satu hingga kelas enam. “Untuk gurunya ada delapan. Enam wali kelas dan dua guru mata pelajaran,” jelas wanita kelahiran Salatiga, 24 Mei 1961 ini.

Meskipun swasta, bukan berarti siswa yang bersekolah di situ berasal dari keluarga kaya. “Bahkan ada 48 siswa yang SPP nya kami gratiskan karena mereka berasal dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.

Pihaknya juga berterimakasih kepada pemerintah yang sudah memberikan dana BOS kepada sekolah tersebut. “Karena adanya dana BOS ini kami jadi terbantu. Kalau tidak ada dana BOS, satu siswa bisa membayar SPP hingga Rp 130 ribu. Tapi karena adanya dana BOS ini, satu siswa membayar SPP sebesar Rp 50 ribu saja,” urainya.

Namun demikian, dirinya tetap berharap, agar pemerintah lebih memperhatikan guru swasta seperti dirinya. “Kami berharap bisa diangkat menjadi PNS, dan bisa tetap diperbantukan di sekolah ini,” ujar ibu dari dua anak dan satu cucu ini.

Dikatakan, dirinya mengajar di sekolah tersebut sudah sejak tahun 1981. “Tapi menjadi kepala sekolah sejak 1995. Dan saya juga mencintai sekolah ini. Karena dari awal saya mengajar sudah di sekolah ini,” jelasnya. (awi/15)