SEMARANG- Bagi S Sarmono cinta tanah air dan bangsa perlu ditanamkan sejak dini pada seluruh komponen bangsa ini. Khusus bagi generasi muda, rasa kebangsaan itu hendaknya senantiasa dipupuk, agar tumbuh dan berkembang menjadi sebuah kebanggaan.
Karena kecintaannya yang mendalam pada bangsa, pria kelahiran Klaten 8 Mei 1963 ini mengabdikan diri demi kemajuan bangsa melalui kiprahnya sebagai seorang guru. Ikut mencerdaskan anak bangsa tujuannya. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara adalah falsafah kerja Pengawas UPTD Kecamatan Semarang Tengah ini.
Berkat pengabdiannya yang ikhlas dan totalitas dalam bekerja, predikat Guru Teladan pernah disandangnya. Ayah empat anak ini juga pernah dinobatkan sebagai Pengawas Berprestasi tingkat Kota Semarang tahun 2010. Saat mengabdikan diri di SD Randusari Semarang, Sarmono juga sempat mencetak Siswa Teladan.
Sosok ibu, bagi Sarmono merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam hidup. Menurutnya berkat didikan yang baik serta motivasi yang besar dari seorang ibu, keberhasilan hidup dirasakannya. Karena itu mantan guru SD Jungsemi Wedung Demak, SD Randusari, dan SD Anjasmoro ini mengingatkan untuk senantiasa menghormati dan mematuhi Ibu.
“Jasa ibu sangat besar, dengan keringat, air mata dan doanya, mengantarkan seorang anak ke gerbang kesuksesan,” jelasnya.
Pancasila, diakui Sarmono sebagai falsafah hidupnya. Suami Sri Rahayu ini menilai kelima butir Pancasila sangat cocok dijadikan sebagai landasan hidup.
“Dari masalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kehidupan berbangsa, sampai keadilan, semua termuat dalam isi Pancasila. Karena semua hal sudah termasuk didalamnya, Pancasila sangat tepat dijadikan pandangan hidup," tandasnya. (awi/15)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.