KARNAVAL LIMBAH: Para santri melakukan karnaval dengan kostum dari kertas koran dan sampah anorganik. (HARSEM/WARA MERDEKAWATI) |
KRAPYAK-Bukan
kostum berharga jutaan rupiah, bukan pula asesoris mahal. Para santri
Ponpes Daarun Najaah justru mengenakan beragam limbah untuk memeriahkan
karnaval haflah akhirussanah ke-13, Sabtu (16/6). Karnaval mengambil
rute keliling kampung dengan start dari halaman pondok.
BUKAN hanya koran bekas. Bekas botol air mineral, bungkus plastik sisa detergen atau pewangi tak luput dari perhatian para santri. Mereka mengolah sampah anorganik tersebut menjadi benda-benda yang dapat digunakan sebagai penghias dalam karnaval ini. Kontras dengan gelaran ‘Semarang Night Carnival’ beberapa waktu lalu, tiap peserta bisa menghabiskan jutaan rupiah demi satu kostum.
BUKAN hanya koran bekas. Bekas botol air mineral, bungkus plastik sisa detergen atau pewangi tak luput dari perhatian para santri. Mereka mengolah sampah anorganik tersebut menjadi benda-benda yang dapat digunakan sebagai penghias dalam karnaval ini. Kontras dengan gelaran ‘Semarang Night Carnival’ beberapa waktu lalu, tiap peserta bisa menghabiskan jutaan rupiah demi satu kostum.
Farida santri Ponpes Daarun Najaah mengatakan, pemakaian limbah kertas sebagai bentuk kepedulian untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan turut menjaga bumi.
"Saya dan teman-teman santri mengumpulkan koran bekas milik warga jerakah dan beberapa sisa deterjen atau pewangi. Setelah terkumpul kami melakukan variasi ide-ide desain baju dengan menggunakan kreatifitas santri putri, sehingga menjadi baju yang layak pakai dan elegan dan pantas digunakan dalam karnaval," tegas mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Walisongo tersebut.
KH Sirodj Chudlori pengasuh Ponpes Daarun Najaah Jerakah Semarang mengatakan, bahwa menggunakan limbah kertas koran ini dalam rangka kepedulian terhadap keasrian bumi yang kita huni atau gerakan go green.
“Dalam Islam, kebersihan adalah sebagian dari iman. Jika orang senang menjaga kelestarian alam dan menjaga kebersihan lingkungan pondok dan alam sekitarnya, dia tergolong orang yang memiliki iman bagus dibandingkan orang yang tidak mau melestarikan lingkungan dan membuang sampah sembarangan,” katanya.
DR H
Ahmad Izzudin menandaskan, santri diwajibkan peduli terhadap
kelestarian alam dengan menjaga kebersihan lingkungan pondok pesantren.
Juga dengan menanami pohon-pohon yang mampu menyerap polusi di daerah
Semarang.
"Saya menghimbau para santri turut andil dalam menjaga kebersihan dan kehijauan dunia, supaya ke depan bumi ini tidak tercemar dengan sampah-sampah yang berserakan dan limbah-limbah dari pihak yang tidak bertanggung jawab," papar dosen Fakultas Syariah IAIN Walisongo ini. (wam/16)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.