![]() |
HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI Kepala Sekolah Kusnandar dengan nama dada berhuruf Jawa. |
Untuk komunikasi di luar pembelajaran, siswa menggunakan bahasa Jawa halus saat berbicara dengan teman maupun dengan guru. “Namun untuk pembelajaran, tidak harus menggunakan bahasa Jawa. Karena dikhawatirkan akan kesulitan memahami materi,” ujarnya.
Sejauh ini, para guru sudah mengikuti peraturan tersebut. “Perbincangan antarguru sudah banyak menggunakan bahasa Jawa halus. Bukan bahasa Indonesia atau Jawa ngoko,” ujarnya.
Para siswa juga diharapkan tidak sungkan menyapa para guru dengan menggunakan bahasa Jawa. “Kalaupun nanti salah penggunaan bahasanya, maka kami akan langsung mengarahkan. Tapi jangan takut untuk mencoba,” ujarnya yang juga menerapkan tradisi 3S (senyum, salam, sapa) ini.
Menurutnya, peraturan tersebut penting untuk melestarikan budaya Jawa. “Karena banyak anak zaman sekarang yang tidak paham bagaimana menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar. Mereka juga kurang mengerti aksara Jawa,” urainya.
Yang menarik, untuk lebih mengentalkan tradisi, dirinya menggunakan emblem atau nama dada dengan menggunakan aksara Jawa. “Saya ingin memberikan contoh para guru. Nanti rencananya saya juga akan memesankan emblem seperti ini untuk para guru,” jelasnya.
Meski demikian, dia mengaku tidak setuju wacana penghapusan mata pelajaran bahasa Inggris dari kurikulum SD. “Saya tidak setuju. Bagaimanapun juga bahasa Inggris tetap harus ada,” tambahnya.
Apalagi, zaman sekarang, segala hal diorientasikan internasional. “Kasihan anak-anak kalau tidak mendapatkan pelajaran bahasa Inggris, bagaimana bisa mengikuti olimpiade internasional,” paparnya.
Perihal wacana penghapusan bahasa daerah, dirinya juga tidak setuju. “Semoga itu hanya isu, tapi setahu saya, guru-guru di Kota Bandung sudah demo karena ada berita Bahasa Sunda akan dihapus dari kurikulum SD,” kata dia.
Dirinya berharap, pemerintah tidak merealisasikan wacana kebijakan tersebut. “Seperti sekarang sudah bagus, yang penting bahasa Inggris dominan. Tidak membuat siswa lupa akan bahasa ibu dan bahasa dari daerah,” tandasnya. (awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.