Home » , » Go Green Jadi Gaya Hidup

Go Green Jadi Gaya Hidup

Written By Harian Semarang on Sabtu, 27 November 2010 | 01.29

Dahulu, gerakan penghijauan kerap hanya dijadikan seremoni. Dianggap hanya pemanis citra agar pejabat diangggap pecinta lingkungan. Kini go green menjadi gaya hidup banyak orang.

TAK peduli keringat yang terus menetes dari keningnya, Titis Wulansari, mahasiswa PGSD Unnes bersemangat menancapkan bibit pohon ke lubang yang telah digali. Sudah belasan bibit berhasil ia tancapkan. Sesekali, ia mengomando rekannya untuk menanam di lubang lain.

Siang itu, sekitar 450 orang terdiri atas mahasiswa, pelajar, dan TNI bersemangat menanam aneka pohon di Lapangan Pusdik Penerbad Jalan Ahmad Yani Semarang. Sekitar dua ribuan benih, di antaranya pronojoyo, sawo kecik, jati, jabon (jati kebon), mahoni, dan ketapang di tanam di area militer dekat Bandara Ahmad Yani itu.

“Wah, kaget juga. Saya kira gaya hidup mahasiswa cuma jeng-jeng atau jalan-jalan di mal. Ternyata banyak yang suka menanam pohon juga,” ujar gadis asal Temanggung yang baru menginjak semester satu itu.

Dulu, gerakan menanam sejuta pohon ditanggapi dengan olok-olok. Dianggap sebagai hiperbola atau bahkan sekadar proyek menghabiskan anggaran. Nyatanya, kini gerakan menanam pohon tumbuh di manamana.

Di Semarang, beragam komunitas pecinta alam terus tumbuh. Mayoritas berbasis kampus dan sekolah. Bahkan hampir semua sekolah memiliki klub pecinta alam. Kegiatannya tak semata naik gunung, tapi juga menanam pohon.

Di luar itu, komunitas pecinta alam juga tumbuh di birokrasi, instansi, pemuda, dan kaum perempuan.

“Saya melihat gejala, gerakan cinta lingkungan telah menjadi gaya hidup masyarakat,” ujar Rektor Unnes Sudijono Sastroatmodjo. Fenomena itu, menurutnya, sesuatu yang sangat menggembirakan. Di mana-mana, orang bicara penghijauan.

“Lihat saja, banyak seminar atau kegiatan bertema penghijauan. Kegatan penanaman pohon juga marak. Ini bukti masyarakat semakin peduli untuk melestarikan lingkungan,” ujarnya di sela acara Penghijauan Bersama Unnes dengan Penerbad Semarang.

Menurutnya, menjadikan gerakan menanam pohon sebagai gaya hidup merupakan hal yang penting. “Mau menanam sejuta atau sebatang pohon, muaranya sama. Siapa yang akan merawat? Nah, jika mencintai alam sudah menjadi gaya hidup, maka masyarakat tak sekadar menanam, tetapi juga merawat,” jelasnya.

Jangan Sekadar Seremoni Untuk itu, Sudijono menilai keteladanan menjadi hal penting. “Pejabat harus bisa membuktikan bahwa menanam pohon bukan sekadar seremoni. Tetapi sebagai gaya hidup yang bermanfaat. Nanti masyarakat akan ikut merasakan manfaatnya dan tergerak untuk mengikuti,” ujarnya.

Gerakan ini, masih menurutnya, juga untuk menyambut hari menanam nasional. Unnes akan memulai dengan menanam di luar kampus di Kota Semarang. Tahap selanjutnya mensurvei lahan publik yang masing gundul untuk ditanami.

“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun dinas kehutanan untuk menghijaukan Semarang,” ujarnya.

Sementara menurut Danpusdik Penerbad Kol CPN Maryanto, tentara juga harus memelopori gerakan mencintai lingkungan. “Sesuai instruksi panglima TNI, tentara harus berada di garis depan dalam gerakan mencintai lingkungan,” ujarnya.

Perintah itu, menurutnya, diterjemahkan dengan kegiatan penghijauan yang kerap dilakukan. “Kami sering melakukan penghijauan. Baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan pihak lain,” ujarnya. Manfaat gerakan penghijauan bagi TNI, menurut Maryanto, juga untuk mendekatkan prajurit dengan rakyat.

“Kegiatan penghijauan yang kami lakukan, sekaligus sebagai upaya mendekatkan diri dengan rakyat. Prajurit harus bersatu dengan rakyat, dan kegiatan penghijauan merupakan salah satu implementasinya,” ujarnya.

Penghijauan yang dilakukan di Pusdik Penerbad Semarang melibatkan mahasiswa Unnes, personil Penerbad dan Lanud Ahmad Yani, siswa SMK Penerbad, SMA Negeri 6 Semarang, dan SMP Negeri 3 Semarang. Sudijono mengatakan, semua mahasiswa baru Unnes yang berjumlah sekitar 4.700 orang akan diwajibkan menanam sedikitnya lima pohon per mahasiswa.

“Jadi tahun ini saja akan ditanam sedikitnya 23.500 bibit pohon. Kegiatan ini juga dimaksudkan mendorong gerakan menanam pohon di kalangan mahasiswa,” ujarnya. (panji joko satrio)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger