SEKOLAH gratis kerap dianggap sebagai salah satu sandungan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa itu terhambat karena ketiadaan dana. Namun bagi SDN Petompon 01, hal itu tak menjadi masalah serius.
Pasalnya, keterbatasan dana akibat tidak bisa melakukan penggalian dana dari wali murid sebagai buntut aturan sekolah gratis tersebut, bisa disiasati melalui kerjasama dengan komite sekolah.
Kerjasama telah dilakukan selama beberapa tahun ini. Utamanya dilakukan pada pelaksanaan kegiatan pembinaan bakat dan minat siswa melalui ektrakurikuler pencak silat.
Kepala Sekolah Setyowati mengungkapkan, kerjasama pengembangan eskul pencak silat antara sekolah dengan komite sekolah ini berawal ketika sekolah berkeinginan mengembangkan bakat dan minat namun terbentur dana. Setelah dilakukan rembugan, diketahui jika ada salah satu anggota komite bernama Suroto yang mempunyai keahlian pencak silat.
“Tahu hal itu, kami tidak menyianyiakan peluang. Kami langsung meminta beliau untuk melatih siswa di sekolah,” terangnya kepada Harsem belum lama ini.
Karena tahu kondisi keuangan sekolah, Setyowati menambahkan, pelatih pencak silat tersebut tidak bersedia dibayar tenaga dan jasanya. “Beliau mengatakan murni ingin membantu dan semata-mata ibadah dengan berbagi apa yang ia punya kepada anak-anak,” tambahnya.
Latihan pencak silat sendiri sudah rutin berjalan tiap hari minggunya dan dilaksanakan di halaman sekolah. Kegiatan dikhususkan bagi siswa kelas IV hingga kelas VI. Mereka sama sekali tidak dipungut kontribusi atau iuran sepeser pun.
Sudah banyak prestasi yang berhasil dipetik. Terakhir, pada kejuaraan yang digelar di SMPN 10 Semarang, satu siswa berhasil menyabet juara kedua.
“Mudah-mudahan kegiatan yang dikembangkan sekolah kami ini bisa membekali anak dengan keterampilan yang berguna pada kehidupan mereka nantinya,” tandasnya berharap. (sna/nji)
Pasalnya, keterbatasan dana akibat tidak bisa melakukan penggalian dana dari wali murid sebagai buntut aturan sekolah gratis tersebut, bisa disiasati melalui kerjasama dengan komite sekolah.
Kerjasama telah dilakukan selama beberapa tahun ini. Utamanya dilakukan pada pelaksanaan kegiatan pembinaan bakat dan minat siswa melalui ektrakurikuler pencak silat.
Kepala Sekolah Setyowati mengungkapkan, kerjasama pengembangan eskul pencak silat antara sekolah dengan komite sekolah ini berawal ketika sekolah berkeinginan mengembangkan bakat dan minat namun terbentur dana. Setelah dilakukan rembugan, diketahui jika ada salah satu anggota komite bernama Suroto yang mempunyai keahlian pencak silat.
“Tahu hal itu, kami tidak menyianyiakan peluang. Kami langsung meminta beliau untuk melatih siswa di sekolah,” terangnya kepada Harsem belum lama ini.
Karena tahu kondisi keuangan sekolah, Setyowati menambahkan, pelatih pencak silat tersebut tidak bersedia dibayar tenaga dan jasanya. “Beliau mengatakan murni ingin membantu dan semata-mata ibadah dengan berbagi apa yang ia punya kepada anak-anak,” tambahnya.
Latihan pencak silat sendiri sudah rutin berjalan tiap hari minggunya dan dilaksanakan di halaman sekolah. Kegiatan dikhususkan bagi siswa kelas IV hingga kelas VI. Mereka sama sekali tidak dipungut kontribusi atau iuran sepeser pun.
Sudah banyak prestasi yang berhasil dipetik. Terakhir, pada kejuaraan yang digelar di SMPN 10 Semarang, satu siswa berhasil menyabet juara kedua.
“Mudah-mudahan kegiatan yang dikembangkan sekolah kami ini bisa membekali anak dengan keterampilan yang berguna pada kehidupan mereka nantinya,” tandasnya berharap. (sna/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.