Home » » Ujian Nasional Bakal Digabung SNMPTN

Ujian Nasional Bakal Digabung SNMPTN

Written By Harian Semarang on Kamis, 25 November 2010 | 21.26

UJIAN Nasional (UN) masih menjadi perdebatan, apakah digunakan sebagai penentu kelulusan atau pemetaan kualitas sekolah. Namun, Kementrian Pendidikan Nasional akan tetap menggelar UN dan berupaya mengambil kedua tujuan tersebut.

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, sampai saat ini ada dua kubu yang sama kuat untuk memperjuangkan UN sebagai pemetaan atau kelulusan. ”Ujian nasional tetap dilaksanakan. Namun, bentuknya masih dalam pembahasan pemerintah dan DPR. Baru akan diumumkan kepada khalayak jika sudah ketuk palu dengan bentuk UN 2011,” kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh di Jakarta, baru-baru ini.

Dijelaskan, ujian nasional tahun 2011 akan dibuat tersegmentasi yaitu masing-masing untuk pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dari UN sekolah dasar bisa untuk menentukan ke SMP, dari UN SMP bisa untuk menentukan ke SMA.

Terkait wacana agar hasil UN terintegrasi dengan seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), Nuh menganggap pengakuan itu penting, agar bisa menghindari pendidikan yang tersegmentasi antara pendidikan anak usia dini, dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Semua jenjang pendidikan itu justru harus bisa terintegrasi, yang salah satunya dengan memanfaatkan hasil UN.

Saat ini, pemerintah masih terus berupaya agar ujian nasional SMA/SMK/MA tetap bisa terintegrasi dengan seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Untuk itu, pemerintah bersama DPR akan segera memutuskan bentuk baru pelaksanaan ujian nasional tahun 2011.

Meskipun tujuan UN dan ujian seleksi masuk PTN berbeda, tambah Nuh, sebenarnya tetap bisa dicari titik temunya. Hal ini akan terus dibahas dengan pimpinan PTN dengan semangat untuk mengintegrasikan semua jenjang pendidikan serta untuk menghasilkan efisiensi waktu, dana, dan energi dalam pelaksanaan UN- Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Nuh menambahkan, PTN juga harus melihat ke bawah dan tidak memaksakan standar yang tinggi. Jika PTN dipaksa demikian, maka dari SD-SMA ke bawahnya juga harus tinggi, otomatis standar TK juga harus tinggi.

”PTN jangan pasang standar tinggi dalam seleksi mahasiswa baru yang melebihi kompetensi SMA/ SMK. Nanti bisa merembet ke jenjang pendidikan di bawahnya,” tandasnya. (sna/nji)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger