Aksi punakawan siswa gabungan beberapa SD yang meraih juara pertama lomba candaria |
LAKON pewayangan masih memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan moral kepada masyarakat, terutama budi pekerti. Seperti yang dilakukan Sanggar Seni (SS) Yasa Budaya, yang diperkuat beberapa siswa SD di antaranya SDN Plamongansari 2 Semarang. Mereka tampil dalam sarasehan budaya dan gathering di Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, kemarin (28/11).
Pelatih SS Yasa Budaya Widayat mengatakan, anak-anak asuhannya mengusung tema pemahaman nilai-nilai pancasila, terutama sila kedua dan kelima berisi pentingnya hidup bersosial berlandaskan budi pekerti yang baik.
“Kesenian Jawa itu kan sarat dengan simbol-simbol yang mengajak untuk melakukan budi pekerti yang baik. Terutama saling menghargai antarsesama manusia, istilahnya nguwongke,” ujar Widayat usai pertunjukan.
Keempat pelakon punakawan yaitu Ki Semar Bodronoyo, Petruk, Gareng, dan Bagong itu diperankan siswa SD. Mereka adalah Natael Christine Dias Putra, Agil Ridho Erli Dewanta, Alfarul Riski Miftahudin, dan Rizkika Arya Purbaya Putra .
Karena keluaguannya membawa pesan melalui candaria, mereka dinobatkan sebagai juara I pada lomba candaria punakawan tingkat SD. “Di acara sarasehan budaya ini kami diberi waktu untuk pentas sekaligus menerima hadiah,” lanjut Widayat yang juga sutradara kelompok Wayang Wong Ngesti Pandowo ini.
Usai dihibur penampilan para juara tiga jenis lomba yaitu candaria punokawan, bercerita, dan pidato, acara dilanjutkan dengan dialog budaya. Pembicara adalah Hj Rina Iriani Sri Ratnaningsih (Bupati Karanganyar), Tyas Anggoro (Dewan Pengawas RRI Semarang), Dwi Pindharto (Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kab Banyumas), dan Sucipto Hadi Purnomo (budayawan Unnes).
“Pelajaran budi pekerti harus diikuti sikap untuk membentuk karakter generasi bangsa. Setidaknya, orangtua harus mampu memberi teladan yang baik kepada anak-anaknya,” ujar Rina Iriani.
Ditambahkan, orangtua juga harus sadar, memiliki tanggung jawab ngemong anak-anaknya untuk menjadi generasi yang berbudi pekerti luhur.
“Anak-anak sangat berharga, sehingga kita harus membimbingnya secara utuh. Salah satunya dengan mengenalkan nilai-nilai pancasila, kebudayaan, serta contoh yang baik,” imbuhnya. (wse/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.