Supriyono menabuh gendang sebagai refreshing di sela kesibukan sebagai kepala sekolah |
MEMULAI hari dengan membaca adalah rutinitas Supriyono. Pria yang juga Kepala Sekolah SDN Bangetayu Wetan 03 Semarang ini menjadikan hobi membaca sebagai pemuas batin. “Saya selalu memulai hari dengan membaca koran. Mulai dari koran lokal hingga nasional, selalu menjadi santapan sehari-hari,” jelasnya kepada Harsem.
Dikatakan, dirinya mengikuti berbagai berita, mulai dari politik, pendidikan, hingga olahraga. “Terutama untuk berita dalam negeri. Sekarang sangat mudah dan cepat untuk mengetahui kondisi suatu tempat meski lokasinya jauh. Ini berkat kecanggihan tekonologi,” ujar pria kelahiran Semarang,17 Januari 1960 ini.
Dijelaskan, salah satu berita yang terus diingatnya adalah tentang resafel kabinet, menyangkut pergantian nama Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
“Saya pribadi sangat menyambut baik dengan adanya pergantian nama ini. Berarti akhirnya pemerintah sadar bahwa nilai kebudayaan merupakan hal penting dalam proses pendidikan di Indonesia. Nilai kebudayaan dapat membangun karakter dari peserta didik,” paparnya.
Dia berharap, dengan pergantian nama tersebut, mudah-mudahan bisa membawa angin segar pada dunia pendidikan di tanah air. “Dengan pendidikan berkebudayaan, lulusan sekolah dari level terendah sampai tertinggi memiliki sikap yang lebih berbudaya, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa. Karena terus terang saat ini yang kita lihat rasa cinta anak bangsa terhadap budaya kita sudah luntur,” lanjutnya.
Dengan pendidikan berbasis budaya, masa depan pelajar diharapkan lebih dapat terarah dengan baik. “Harapannya yang pasti adalah kenakalan pelajar dapat berkurang. Selain itu mereka dapat bersikap lebih santun dalam menghadapi konflik yang menghadang,” tambah Supriyono.
Selain membaca koran, suami dari Sri Paryuni ini juga sangat suka nonton televisi. “Ini saya lakukan sambil beristirahat setelah seharian berkutat dengan pekerjaan,” tambahnya.
Sementara itu, mengenai pekerjaan, ayah dari dr Esis Prasasti Inda Chaula dan Kalif Helmi Hijriyati ini sangat menikmati profesinya. Mengawali karir sebagai guru SD, kemudian menjadi kepala sekolah, Supriyono bisa dibilang memiliki pengalaman kerja cukup di bidang ini.
Pengagum Susilo Bambang Yudhoyono ini mengungkapkan bahwa yang terpenting dalam hidup ini adalah selalu berjuang dan berusaha. Berjuang untuk menjadikan hidup lebih baik dari kemarin, dan berusaha mewujudkannya dengan upaya dan kerja keras.
“Dengan terbuka, kejujuran, hidup sederhana, dan apa adanya, niscaya hidup yang kita jalani menjadi lebih mudah. Tidak menemui banyak kendala. Kalaupun ada halangan di depan, tuntaskan melalui jalan musyawarah, dengan begitu masing-masing pihak merasa puas, dan tidak ada ganjalan di belakang,“ tutur pria yang juga gemar menikmati musik Jawa ini. (awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.