Rektor Udinus Edi Noersasongko (tengah) berpose dengan beberapa rektor perguruan tinggi |
SEJUMLAH dosen dari delapan perguruan tinggi di Jawa barat tengah menempuh studi magister (S2) di Fakultas Pascasarjana Udinus. Mereka adalah dosen dari sejumlah perguruan tinggi berbasis teknologi informasi. Demikian diungkap Direktur Passcasarjana Udinus Abdul Syukur, di kantornya Jalan Imam Bonjol 205 Semarang, beberapa waktu lalu. Selain dari Jabar, ada pula dosen dari perguruan tinggi dari sejumlah daerah. “Namun yang paling banyak, dosen dari Jawa Barat,” jelas Abdul Syukur.
Kuliah tersebut merupakan bagian dari kerjasama antara Udinus dengan Koordinator Perguruan Tinggi Provider (Kopertip) Jawa Barat. Sejak 2006, Udinus juga dipercaya menjalankan program Beasiswa Unggulan dari Dikti. Udinus diminta menggarap pengembangan game technology.
Abdul Syukur menjelaskan, merasa bersyukur mendapat kepercayaan itu. Mengingat dari sisi usia, Pascasarjana Udinus masih terbilang masih muda, belum mencapai bilangan dua digit. Namun terutama pada bidang teknologi informasi, sudah dipercaya masyarakat. “Ini tentu berkat kerja keras semua pihak,” jelasnya didampingi Sekretaris Direktur M Arief Soeleman.
Pascasarjana Udinus memiliki dua jurusan, yakni magister teknik informatika dan magister manajemen. Salah satu keunggulan adalah, kualitas teknologi informasi Udinus sudah diakui masyarakat. Selain diakui birokrasi, perusahaan swasta, dan masyarakat umum.
Abdul Syukur menyatakan, visi lembaganya adalah “Pascasarjana Menuju Kelas Dunia”. Ada beberapa langkah untuk mencapai tujuan itu.”Di antaranya, mengirim dosen untuk studi lanjut, baik dari dalam maupun luar negeri,” jelasnya.
Beberapa dosen, kini tengah mengejar gelar PhD (doktor) di sejumlah perguruan tinggi di Malaysia dan Cina. Lainnya, dari sejumlah perguruan tinggi dalam negeri seperti UGM, ITB, dan lainnya. Mereka kuliah dengan mendapat beasiswa dari kampus maupun pemerintah.
Beberapa program yang dimiliki, di antaranya joint degree (double degree) dengan beberapa universitas luar negeri. Kemudian jalur fast track dengan cara kuliah S1 selama tiga tahun di Udinus, disambung S2 di Malaysia selama 2 tahun. “Serta program-program lain yang bisa diikuti mahasiswa,” jelas Syukur. (nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.