Kunaryo Hadikusumo, Usia Senja Raih Doktor

Kunaryo Hadikusumo (harsem/jbsm/anggun puspita)

SEMARANG- Meski telah berusia senja, tekad dan semangat Kunaryo Hadikusumo (69) untuk lulus dari program S-3 tidak bisa dihalangi. Buktinya, kakek empat cucu itu belum lama ini berhasil meraih gelar Doktor Manajemen Pendidikan dari Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (PPs Unnes).

Tidak ada alasan lain selain ingin terus berkarya dan mengabdi pada profesi sebagai dosen di Stikes Ngudi Waluyo Ungaran dan IKIP PGRI Semarang. Lelaki kelahiran Kudus 8 Juli 1943 ini, terus belajar dan berkarya untuk menghindari pikun. 

''Motivasi saya kuliah di PPs Unnes dan mendapat gelar doktor, selain untuk meningkatkan kompetensi sebagai pengajar, juga tidak ingin cepat pikun meski usia sudah senja,'' ungkapnya saat ditemui di PPs Unnes, kemarin.

Sebab, lanjut dia, pada dasarnya pendidikan itu harus dilakukan seumur hidup atau sepanjang hayat. Karena itu, tidak ada kata terlambat atau terlalu tua untuk belajar.  

Dengan mengangkat judul ''Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pengambilan Keputusan Orang Tua Siswa dalam Memilih Sekolah di SDI Al Azhar 14 Semarang'' dalam  disertasinya, suami dari Hj Susilowati ini hendak memberikan contoh kepada dosen lainnya dan teladan bagi anak cucunya. 

''Gelar ini bukan hanya kebanggaan, tapi juga bekal bagi profesi kependidikan ini,'' tutur ayah empat putra itu. Tim penguji diketuai Direktur PPs Unnes Prof Samsudi dan dipromotori Prof Dr Maman Rachman MSc, Prof Dr Haryono MPsi, dan Dr Nugroho MPsi. Kunaryo menjelaskan, sumbangan terbesar terhadap pengambilan keputusan orang tua siswa dalam memilih sekolah di SDI Al Azhar 14 Semarang adalah perilaku konsumen (81,9%), lalu disusul budaya sekolah (81%), manajemen peningkatan mutu sekolah (80,9%), perbaikan mutu sekolah berkelanjutan (79,7%), kepuasan pelanggan (79,5%), dan pendidikan sekolah dasar yang Islami (72,9%). (K3/JBSM/15)