SOSIALISASI PERBANKAN: Menyosialisasikan ilmu tentang perbankan dan keuangan sejak dini lewat olimpiade perbankan (HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI) |
SEMARANG- Menyosialisasikan ilmu tentang perbankan dan keuangan sejak dini dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Salah satu yang dilakukan yaitu menggelar olimpiade perbankan yang diikuti oleh sejumlah siswa SD di Kota Semarang. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V, Joni Swastanto mengatakan, olimpiade ini untuk mengedukasi tentang keuangan dan perbankan.
“Karena ada beberapa masalah dalam perbankan yang perlu diatasi, di antaranya banyak masyarakat yang belum punya pengetahuan tentang perbankan,” jelasnya dalam sambutan pada acara yang digelar di Gedung BI Semarang lantai 8 ini, kemarin.
Beberapa di antaranya yang belum dipahami yaitu tentang biaya dan risiko perbankan yang harus ditanggung. “Perlu ada cara lain untuk memperjelas ini, salah satunya dengan kegiatan ini,” kata dia.
Masyarakat perlu dilatih untuk tahu tentang ilmu perbankan, melalui edukasi masyarakat. Manfaatnya yaitu membuat masyarakat melek atau paham tentang keuangan. Bahkan, saat ini, ilmu tentang perbankan sudah ada dalam kurikulum siswa SD, yang masuk dalam mata pelajaran IPS.
Sementara itu, dari Dinas Pendidikan Kota Semarang yang diwakili oleh Kasi SMP sekaligus Ketua Tim Pengembang Kurikulum, Sutarto mengatakan, banyak masyarakat yang belum mengerti tentang perbankan.
“Sehingga melalui kerjasama antara Dinas Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Bank Indonesia, menyosialisasikan masalah perbankan lewat pendidikan melalui siswa SD dan SMP,” jelasnya.
Diharapkan masalah keuangan dan perbankan, sejak dini sudah mulai diketahui oleh anak. “Agar anak gemar menabung dan tidak boros. Serta untuk mencerdaskan bangsa,” jelasnya.
Untuk Kota Semarang sendiri yang menjadi piloting, ada 6 SD dan 6 SMP. “Kalau yang ikut olimpiade ini ada 20 sekolah SD, perwakilan dari kecamatan-kecamatan. SMP juga 20 sekolah, perwakilan dari masing-masing sub rayon,” urainya.
Untuk sekolah piloting ini sudah mengintegrasikan keuangan perbankan atau edukasi keuangan ke dalam kurikulum. “Misalnya jenis-jenis tabungan, apalagi khusus pelajar juga disediakan Tabunganku,” jelasnya.
Keuntungan lain dari kegiatan ini untuk menghindari siswa dari iming-iming yang tidak rasional. “Makanya kami persiapkan anak agar lebih rasional,” tandasnya. (awi/15)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.