SEMARANG - Tiga siswa SD Semarang akan mengikuti kontes Matematika di Hongkong pada 16-20 Juli.
Indonesia diundang dalam ajang 15th Po Leung Kuk Primary Mathematics World Contest (PMWC) tahun ini. Tiga dari empat siswa SD yang dikirimkan untuk mewakili Indonesia itu berasal dari Semarang.
Ketiga siswa dari Semarang itu adalah Muhammad Faiq, siswa SD Hj Isriati Baiturrahman I, Ouw Brian Thadius Santoso dan Peter Aristo Hadi Gunawan dari SDK Tri Tunggal. Satu siswa lagi adalah Hardyanshel Kesuma dari Saint John Catholic School, Tangerang Selatan.
Any Damayanti (40), orang tua Faiq, mengatakan, pemberitahuan kontes Matematika itu diterima Minggu (17/6) dari Direktorat Pembinaan SD Kemendikbud. "Diberi tahu lewat pesan singkat. Sebelumnya tidak tahu akan diundang untuk mewakili Indonesia," kata dia, kemarin.
Anaknya saat ini sedang mengikuti seleksi International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) tahap keempat bersama 27 siswa dari seluruh wilayah Indonesia yang lolos. Namun di tengah jalan, empat peserta IMSO mendapat peluang "pemanasan" ke kontes matematika internasional di Hongkong. "Ini mungkin semacam pemanasan dari Kemendibud," kata Any.
Sunoto, pembina siswa kelahiran Semarang 23 Juli 2001 itu, tidak menyangka kesempatan kontes di Hongkong diberikan kepada anak didiknya. Dia berharap anugerah itu menjadi peluang untuk lolos dalam seleksi IMSO tahap empat yang bakal digelar di Jakarta. IMSO yang merupakan ajang bergengsi kontes matematika dan ilmu pengetahuan tingkat SD internasional itu bakal digelar akhir tahun di India.
Perbanyak Latihan
Persiapan yang dilakukan siswa kelas V itu, kata Sunoto, adalah memperbanyak latihan soal-soal standar olimpiade dan pendalaman. Seminggu dua kali diberi pelajaran tambahan tentang Matematika.
Di rumah, Faiq juga diberi les khusus tentang logika dan teori Matematika dari praktisi. "Nggak bosen sih. Biasa saja," kata Faiq, peraih medali perak dalam ajang Singapore & ASEAN Schools Maths Olympiad (SASMO) 2011 di Solo itu.
Warga Graha Estetika Kelurahan Pedalangan, Banyumanik ini telah mengakrabi ilmu pasti sejak duduk di kelas III. Orang tuanya yang mempunyai latar belakang sarjana teknik menularkan ilmu eksaktanya kepada anaknya. "Kelas empat mulai ikut lomba Matematika lokal kemudian lomba nasional dan internasional," kata Any. (H74/JBSM/15)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.