Home » , , , , » KIPRAH WARGA, 1.600 Mahasiswa Baru Dibekali Antikorupsi

KIPRAH WARGA, 1.600 Mahasiswa Baru Dibekali Antikorupsi

Written By amoy ya annisaa on Rabu, 15 Agustus 2012 | 10.45

SEMATKAN PIN: Rektor Prof Y Budi Widianarko menyematkan pin menandai pembukaan Pembekalan Terpadu Mahasiswa Baru (PTMB), kemarin. (HARSEM/DOK)

BENDAN DHUWUR-Sebanyak 1.600 mahasiswa baru Unika Soegijapranata mengikuti Pembekalan Terbadu Mahasiswa Baru (PTMB), selama tiga hari mulai kemarin (13/8). Upacara pembukaan pembekalan dipimpin Rektor Prof Y Budi Widianarko di lapangan basket kampus Jalan Pawiyatan Luhur Bendhan Dhuwur, kemarin.

Prof Budi mengatakan, tema kegiatan adalah ‘Sekolah Hati Pijari Negeri’. Menurut dia, makna dari tema itu adalah semangat mencari ilmu saja tidak cukup. “Manusia tidak boleh lepas dari masyarakat. Sekolah hati tak boleh hanya dirasakan manfaatnya oleh diri pribadi, tapi juga bangsa dan masyarakat,” pesannya kepada mahasiswa baru yang mengenakan seragam batik.

Rektor juga mengingatkan semangat smart, compassion, dan shine harus tertanam di hati mahasiswa. Agar menjadi anak muda yang cerdas, memiliki kepedulian, dan memijarkannya dalam bentuk tindakan. Prof Budi mengungkapkan, Unika menerima 18 mahasiswa asing melalui Program Dharmasiswa kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri. Mereka berasal dari sejumlah negara di Eropa, Asia Tenggara dan Afrika.

Setelah upacara, mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk mengikuti pendidikan antikorupsi. Materi antikorupsi disusun Dr Marcella Elwinas SH CN.

Di salah satu ruangan, mahasiswa terlihat antusias mengikuti pendidikan antikorupsi yang diberikan secara kreatif. Di antaranya melalui pemutaran film, diskusi kelompok, dan penyampaian pendapat.

Salah satu dosen pendamping, Arwin Purnamajati mengungkapkan, film yang diputar di antaranya berjudul Tilang dan KTP Baru, Bohong, dan film Dampak Kesehatan dan Pendidikan.

“Salah satu sasaran kegiatan adalah, membentuk karakter antikorupsi di kalangan mahasiswa. Jadi dimulai dari membentuk karakter mahasiswa  yang tidak melakukan korupsi,” jelasnya di sela memberi pendampingan di salah satu ruangan di Gedung Justinus.

Setelah karakter terbentuk, baru diberikan metodologi untuk melawan korupsi. “Film pendek yang kami putar memberikan gambaran betapa korupsi dilakukan di semua lini, termasuk di masyarakat bawah. Jadi tidak hanya pejabat, tapi juga masyarakat,” jelasnya.

Salah satu penyebab maraknya korupsi, menurut alumni ISI Yogyakarta ini adalah budaya hedonisme. “Sifat tamak dan gaya hidup konsumtif menjadi faktor pendorong korupsi,” jelasnya. (Pengirim: Antonius Juang Saksono, Humas Unika Soegijapranata).

RUBRIK KIPRAH WARGA
 
Redaksi menerima kiriman foto dan berita untuk dimuat di rubrik “Kiprah Warga”. Isi berita seputar kegiatan kemasyarakatan, sosial, intansi dan kegiatan lain. Teks berita dikirim dalam bentuk rich text format (MS Word) dan foto dalam bentuk jpg. Alamat pengiriman di email redaksi_harsem@suaramerdeka.com.

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger