Home » , , » Jadikan Sekolah sebagai “Rumah Belajar”

Jadikan Sekolah sebagai “Rumah Belajar”

Written By Harian Semarang on Jumat, 26 November 2010 | 21.26

KARENA situasi rumah siswa kurang kondusif, sekolah memerbolehkan siswa belajar di sekolah saat jam sekolah sudahusai. Itulah yang terjadi di SD Negeri Miroto 01-03 Semarang. Istilahnya, sebagai “rumah belajar”.

Kepala Sekolah Siti Nurohmah mengatakan, mayoritas siswa berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. “Kebanyakan orangtua mereka berprofesi sebagai buruh. Hal itu berpengaruh pada pendidikan anak,” jelasnya saat ditemui Harsem di ruang kerjanya, di Jalan Seteran Utara 17 Semarang, kemarin.

Dijelaskan, lemahnya prestasi akademis siswa merupakan akibat kurangnya perhatian orangtua. “Karena sibuk dengan pekerjaan, orangtua menjadi kurang perhatian terhadap perkembangan prestasi anaknya,” ujarnya.

Selain itu tingkat pendidikan orangtua yang tergolong rendah juga menjadi salah satu penyebab. “Mereka cenderung tak bisa mengikuti pelajaran sang anak. Oleh karenanya, mereka memilih bersikap pasif,” imbuhnya.

Diakuinya, pendekatan sering dilakukan sekolah kepada orangtua siswa. “Mereka kami beri pengertian agar memberi dukungan dengan menciptakan situasi yang nyaman bagi anak. Agar mereka bisa konsentrasi saat belajar di rumah. Ada orangtua yang memerhatikan, ada juga yang mengabaikan,” paparnya.

Selain memberi kesempatan bagi siswa untuk belajar di rumah kala jam pelajaran sekolah telah usai, sekolah juga menambah jam pelajaran. “Tambahan jam pelajaran untuk pengayaan dan perbaikan,” kata dia.

Jam tambahan diberikan sejak siswa duduk di kelas I. “Untuk siswa kelas I hingga IV, jam tambahan diberikan seminggu dua kali. Sementara untuk kelas V dan VI, empat kali setiap minggu,” paparnya.

Untuk kelas V dan VI, siswa diberi tambahan jam pelajaran untuk persiapan Ujian Nasional. Jam tambahan untuk siswa kurang pandai bersifat perbaikan.

“Sedangkan untuk siswa pandai bersifat pengayaan. Sekaligus untuk pembibitan dan persiapan siswa berprestasi. Sedangkan bagi siswa yang prestasinya biasa-biasa saja, kami memang lebih memercayakan mereka dibimbing orangtua di rumah,” urainya.

Sementara itu, untuk peningkatan prestasi sekolah, Siti mengaku memiliki hubungan kerjasama dengan pihak luar. “Kami menjalin kerjasama dengan Unnes. Mereka memberi penyuluhan bagi anak yang kurang berprestasi,” imbuhnya.

Sedangkan sebagai salah satu motivasi agar siswa rajin belajar, sekolah juga menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam pengadaan beasiswa.

“Untuk beasiswa ini kami memiliki kerjasama dengan Yayasan Yatim Mandiri dan Pertamina. Dari Yayasan Yatim Mandiri dikucurkan beasiswa anak kurang mampu bagi 14 siswa. Sedangkan dari Pertamina kuotanya 60 siswa berprestasi. Ada juga beasiswa dari pemerintah dengan kuota tujuh siswa kurang mampu,” pungkasnya. (awi/nji)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger