Home » , , , » Safety Riding Perlu Dikurikulumkan

Safety Riding Perlu Dikurikulumkan

Written By Harian Semarang on Jumat, 26 November 2010 | 21.39

Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya perlu diantisipasi dengan memasukkan pelajaran safety riding (keselamatan berkendara) di kurikulum sekolah, utamanya SMA.

T Supriyadi, psikolog dan pengamat kepolisian dari Kelompok Studi Psikologi Terapan Jawa Tengah berharap Diknas memasukkan safety riding ke kurikulum pendidikan nasional. Ia yakin, jika semua pelajar paham etika berkendaraan, peristiwa kecelakaan di jalan raya bisa ditekan.

“Dari data yang ada, jumlah terbesar yang mengalami kecelakaan adalah pengendara berusia remaja,” ungkapnya pada diskusi Safety Riding di Kalangan Pelajar dalam Menekan Kecelakaan Lalulintas yang digelar Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Jateng, kemarin.

Menurut dia, pendidikan keselamatan berkendara sangat penting terutama di kalangan pemuda dan remaja. “Sejauh ini peristiwa kecelakaan masih tinggi dan ribuan nyawa harus melayang,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, dari data yang ada di Jateng, dalam satu bulan rata-rata 110 orang meninggal dunia kecelakaan. “Ini persoalan serius. Korban meninggal karena kecelakaan lebih banyak daripada korban letusan Gunung Merapi atau tsunami di Mentawai,” tegasnya.

Pembicara lain, Kasubdit Dikyasa Dirlantas Poda Jateng AKBP Biman MS mengatakan, jumlah kecelakaan di Jawa Tengah memang sangat tinggi, meskipun dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan.

Cenderung Meningkat Pada semester pertama tahun 2010 ini, sudah terjadi sebanyak 4.438 kejadian dengan korban meninggal dunia sebanyak 603 orang dan luka berat 719. “Merujuk data tahun 2009, setiap hari ratarata terjadi 21 kejadian kecelakaan dengan korban meninggal dunia rata-rata 3 orang/hari,” terangnya.

Dia juga menyayangkan sikap pemilik kendaraan yang tidak menyadari betapa pentingnya safety riding. Itu terbukti masih banyak pengedara kendaraan yang ugalugalan serta tidak mau mematuhi rambu-rambu lalulintas.

“Sudah tahu pengendara motor wajib pakai helm, tapi masih banyak yang tidak pakai. Padahal, itu bertujuan untuk keamanan dan keselamatan bersama,” paparnya.

Kepala Dishubkominfo Kota Semarang Gurun Wicaksono pada kesempatan itu meminta pengendara kendaraan bermotor selalu menaati rambu-rambu lalulintas di jalan raya. Dengan taat rambu-rambu lalulintas, angka kecelakaan bisa dikurangi. (bup/nji)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger