Home » , , » Sholat Berjamaah, Siswa Jadi Imam

Sholat Berjamaah, Siswa Jadi Imam

Written By Harian Semarang on Kamis, 25 November 2010 | 15.58

MELIHAT pentingnya agama bagi kehidupan, Rustam guru agama Islam SD Negeri Srondol Wetan 02-06 merasa perlu menanamkan nilai-nilai dan ajaran agama. Utamanya Agama Islam yang merupakan mapel yang diampunya. Tidak hanya melalui teori dan pelajaran di kelas, pembelajaran juga dilakukan di luar kelas melalui kegiatan pembiasaan keagamaan.

“Sudah sejak lama, bahkan mungkin saat sekolah lain belum, siswa kami sudah melakukan kegiatan pembiasaan kegamaan secara bersama-sama,” ucap Rustam saat ditemui di sekolah tempatnya mengajar, kemarin (23/11). Kegiatan berupa sholat Dhuzur berjamaah dan doa pagi bersama. Kegiatan sholat Dhuzur berjamaah rutin dilakukan saban Senin hingga Kamis. Kegiatan dilakukan di mushola sekolah.

Sholat berjamaah ditujukan bagi siswa beragama Islam dari kelas III hingga kelas VI. Bedanya, jika siswa kelas III hingga kelas V diwajibkan mengikuti sholat berjamaah berdasarkan jadwal mapel agama, tapi kelas VI sifatnya wajib setiap hari.

“Untuk kelas VI bebannya agak berbeda dengan adik kelasnya. Mereka diwajibkan sholat Dhuzur berjamaah tiap hari. Alasannya, umur rata-rata mereka sudah mulai memasuki masa akil baligh,” jelasnya.

Tidak hanya sampai di situ, perlakuan berbeda kepada siswa kelas VI berlanjut ke teknis pelaksanaan sholat berjamaah. Mereka dituntut mandiri, meski masih dibimbing guru. Seperti disaksikan Harsem kemarin, imam sholat adalah siswa.

Rustam menjelaskan, alasan mereka dibiarkan sholat mandiri tanpa diimami guru karena mereka sudah baligh sehingga sah menjadi imam. Utamanya bagi teman sekelasnya. Alasan lain, agar siswa mandiri. “Ini merupakan salah satu pembelajaran yang kami berikan. Mereka harus belajar bagaimana menjadi imam,” tambahnya.

Ada sanksi bagi siswa yang tidak disiplin. Misalnya, lupa atau sengaja tidak membawa pelengkapan sholat dari rumah maka sanksinya harus mengeluarkan infak dengan nilai sukarela.
“Siswa yang tidak disiplin hukumannya membayar infak sukarela.

Sumbangan dimasukkan dalam kota infak mushola dengan disaksikan teman-teman mereka. Tujuan sanksi agar mereka disiplin,” ungkapnya.

Pembiasaan doa pagi bersamasama juga dilakukan. Diadakan setiap pagi hari sebelum siswa masuk kelas.

Mereka melakukan doa bersama dengan membaca lafal asmaul husna. Dilakukan dengan berbaris di tengah lapangan dengan dipimpin langsung oleh seorang siswa. (sna/nji)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger