Home » , , » Pembangkit Nasionalisme di Era Globalisasi

Pembangkit Nasionalisme di Era Globalisasi

Written By p3joeang45 on Senin, 12 Desember 2011 | 08.56

Heri Sarwanto




































GLOBALISASI melanda seluruh dunia di dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat negara Republik Indonesia yang tercinta ini. Semakin menipisnya kepemilikan atas keberadaan republik yang diperjuangkan oleh para pehlawan dengan meneteskan banyak air mata bahkan tetesan darah yang mengalir bagai air sungai menuju muaranya. Kepedulian terhadap keberadaan bangsa ini semakin luntur seakan mereka hidup tanpa pernah melalui proses masa lalu saja.

Kebersamaan dan persatuan yang dahulu merupakan modal dan kekuatan utama untuk mencapai keberhasilan hingga kita mendapatkan kemerdekaan dari perjuangan yang sangat panjang merebutnya dari angkara murka para penjajah kita seakan hilang tertelan bumi.

Semangat nasionalisme seakan telah musnah dan tertutup oleh egoisme dari dalam lubuk hati para pewaris bangsa yang memiliki rangkaian masa lalu yang panjang dengan kebersamaan dan kerukunan untuk mendapatkan keberhasilan. Semangat untuk mencari kejayaan diri sendiri dan kelompoknya yang saat ini menjadi tren yang sangat mewarnai pola pikir sebagian besar warga negara yang memiliki budaya adi luhung berupa kerukunan dan kegotong-royongan yang kuat ini.

Irama dan dendang kebersamaan seakan tidak lagi terdengar di antara hiruk pikuk sesaknya roda individualistis anak-anak bangsa. Bagaimana menyikapi hal yang seperti ini? Siapa yang masih peduli dengan keadaan ini? Siapa yang bisa dan berkenan mengatasi ini? Apakah ada resep yang tepat untuk menjadi formula mengatasi? Semua menjadi rangkaian tanda tanya panjang yang belum kunjung ada solusi.

Penulis berpikir ada yang bisa menyelamatkan bangsa ini dari badai individualistis yang menghancurkan bangsa ini dan membawa ke dalam kondisi keterpurukan yang sangat dalam. Sosok guru yang masih memiliki idealisme dan semangat pengabdian kepada bangsa yang tidak terlalu materialistis untuk selalu berkarya dan membimbing dengan tulus guna memberikan karya besar untuk bangsa. 

Pendidikan merupakan investasi yang memiliki tempat sangat strategis dalam membentuk watak dan karakter calon pemimpin bangsa pada masa yang akan datang. Ibarat kertas yang masih kosong nampak putih belum tercoret oleh noda apapun, para pelajar yang kelak akan mewarnai bangsa ini denga sepak terjang mereka. Konsep-konsep kehidupan bernegara harus di tanamkan kepada semua peserta didik untuk menorehkan tinta kebersamaan dan nuansa kegotong-royongan dalam menggapai keberhasilan bersama di negeri yang memiliki potensi alam yang melimpah ruah ini.

Gairah untuk selalu menyatu di dalam dendang persatuan dan kesatuan harus selalu di tonjolkan untuk mengisi negeri ini dengan senyum dan canda tawa sebagai bukti kebersamaan yang menjadi budaya yang mendarah daging bukan hanya di ucapkan di lisan saja.

Ibarat Ki Semar ada di dalam dunia pewayangan, guru adalah pamomong bagi para peserta didik dalam dunia pendidikan. Rendahnya pamrih yang dikembangkan Semar tentu akan sangat menginspirasi para obyek didik dalam mengembangkan diri di antara terjalnya kehidupan yang mereka lalui di dalam kehidupan.

Konsep pengabdian,berkarya dan menjaga nama baik bangsa serta berbakti melalui cara dan jalan apapun yang di ilhami oleh ibadah kepada Allah SWT untuk mengangkat nama baik tempat yang mereka tinggali harus sejak awal di tanamkan sehingga terpatri di dalam jiwa para peserta didik. Kebanggaan dirinya bila mampu ikut mewarnai di dalam sebuah skenario kebersamaan tanpa mendahulukan hak dan kemauan diri sendiri untuk menonjolkan diri dan kelompok yang muaranya hanya untuk mendapatkan keuntungan diri dan kelompok pula.     

Sang guru di era sekarang tentu memiliki semangat yang membara seiring dengan peningkatan perhatian dari pemerintah dalam memberikan dorongan untuk berkarya. Guru yang memiliki multitalenta yang tidak hanya sebatas sebagai pengajar, tetapi mampu menjadi pendidik, pengayom sekaligus inspirator bagi para siswa untuk menggapai masa depan. (Hery Sarwanto adalah guru SMP Negeri 3 Mranggen, Demak). (nji)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger