Home » , , » Teliti kebisingan Bandara, Emi Setyowati Raih Doktor

Teliti kebisingan Bandara, Emi Setyowati Raih Doktor

Written By p3joeang45 on Kamis, 15 Desember 2011 | 08.59

Erni Setyowati menerima gelar doktor dari Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi
DOSEN Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Undip, Erni Setyowati berhasil meraih gelar doktor setelah meneliti Model Hubungan Orientasi & Konfigurasi Blok Perumahan Kawasan Bandara terhadap Tingkat Kebisingan’.

Erni mengungkapkan bahwa pertambahan jumlah penduduk selalu disertai pertambahan perumahan. “Termasuk perumahan di sekitar bandara. Perumahan berkembang, bandara pun mengalami perkembangan. Perkembangan bandara mengakibatkan bertambahnya kebisingan,” jelasnya.

Dikatakan, penelitian bertema pengendalian kebisingan lingkungan melalui strategi desain masterplan perumahan. “Berdasar pengamatan, setiap orientasi bangunan menunjukkan perbedaan pola tingkat bunyi yang diterima,” jelasnya.   

Dikatakan, umumnya upaya penurunan kebisingan dilakukan dengan barier atau penghalang. Namun berdasar penelitian ditemukan ada upaya lain yang patut dipertimbangkan. “Yaitu penataan orientasi dan konfigurasi bangunan dalam rencana masterplan perumahan kawasan bandara," terangnya.

Dia menambahkan, proses perancangan masterplan perumahan kawasan bandara, direkomendasikan menggunakan pola susunan blok deret berulang menggantikan pola susunan blok deret cermin untuk mengantisipasi dampak kebisingan lingkungan.

"Berdasar implementasi hasil penelitian dalam kondisi eksisting perumahan, serta merujuk teori zona orientasi perumahan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pola susunan deret berulang lebih berpeluang menurunkan kebisingan dibandingkan dengan pola susunan deret cermin," paparnya.

Dikatakan, dari hasil penelitian dirinya dapat merekomendasikan bahwa Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL, PerMenPU nomor 06/PRT/M/2007) tidak mencantumkan kategorisasi yang berkaitan dengan jenis kawasan yang akan diregulasi. “Apabila hal ini dilakukan maka pembahasan akan lebih aplikatif sesuai dengan karakter kawasan masing-masing," imbuhnya.

Dijelaskan, RTBL sebagai payung hukum peraturan di bawahnya, memang harus bersifat fleksibel, namun karakteristik kawasan perkotaan sangat beragam. “Kawasan bandara memiliki karakter khusus yang berkaitan dengan sumber kebisingan, selain keselamatan operasional penerbangan," urainya.

Erni menambahkan bahwa masalah kebisingan harus dibahas secara tersendiri dalam RTBL. Aspek kebisingan sebagai salah satu aspek penting yang muncul akibat perubahan status bandara sebagai bandara internasional tidak dibahas sama sekali dalam RTBL. ”Untuk itu direkomendasikan agar peraturan tersebut ke depan lebih tanggap terhadap permasalahan kebisingan kawasan,” tandasnya.

Untuk mengatasi pada perumahan yang sudah ada maka langkah yang dilakukan untuk mengurangi tingkat kebisingan adalah dengan mendirikan dinding reflektor yang mampu merefleksikan bunyi dan dapat dibangun double skin fasade pada tembok rumah. (aris wasita widiastuti/nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger