Sejumlah pegiat Tirec mengenalkan ular kepada siswa SD Juara Semarang |
Memiliki hubungan baik dengan ular. Itulah yang dilakukan sebagian siswa di SD Juara. Belum lama ini, sekolah tersebut ditandangi oleh sekelompok hewan melata tersebut. Kepala sekolah, Joko Kristanto mengatakan, komunitas pecinta reptile Semarang, Tirec, belum lama ini melakukan kunjungan ke sekolah tersebut.
“Awal dari kunjungan tersebut, karena kami melihat ada sebagian siswa yang suka mencari ular,” jelasnya kepada Harsem, kemarin.
Dikatakan, setiap jam istirahat, para siswa suka bermain di dekat sungai yang terletak tak jauh dari sekolah. “Ternyata mereka mencari ular, dan tak jarang mereka bisa sapat ular,” jelasnya.
Mereka mengaku tidak pernah takut dengan ular-ular tersebut. “Bahkan mereka seolah menjadikan ular-ular tersebut sebagai teman,” tambahnya.
Namun karena perburuan tersebut bersifat liar, oleh karena itu pihak sekolah sempat mewadahi kesukaan para siswa tersebut dengan cara dibelikan seekor Biawak. “Kan Biawak hampir sama dengan ular, maka kami belikan itu. Maksudnya biar dipelihara sama anak-anak, ternyata baru dipelihara sehari, biawaknya sudah hilang,” terangnya.
Untuk itu pihak sekolah akhirnya memiliki gagasan untuk mengundang komunitas ular, agar para siswa bisa tahu ilmu tentang ular sebanyak mungkin. “Akhirnya kami undang Tirec ini, dan ternyata antusiasme para siswa sangat bagus,” kata dia.
Pada kunjungannya tersebut, Tirec juga membawa sejumlah ular untuk diperlihatkan kepada para siswa. “Banyak anak yang awalnya takut, semakin lama mereka mau pegang,” jelasnya.
Sebagian dari mereka banyak pula yang berfoto bersama ular-ular tersebut. “Kalau yang memang suka, jangan ditanya. Mereka antusias sekali, karena kan semakin banyak jenis ular yang mereka tahu,” terangnya.
Selanjutnya, para siswa juga diajak untuk mengetahui jenis-jenis ular yang berbisa maupun tidak. “Karena ini kan menyangkut keselamatan anak-anak juga,” terangnya.
Berdasarkan alasan yang sama pula, pihak sekolah berencana untuk mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan reptil. “Tapi ini baru sebatas wacana saja, karena kami kan harus melibatkan pihak luar, salah satunya tentu komunitas pecinta ular ini,” jelasnya.
Hal tersebut guna menghindari kejadian yang buruk. “Karena ular bukan binatang lucu yang tidak berbahaya, jadi biar siswa tidak lagi mencari ular secara liar, untuk itu kami merasa perlu mewadahi. Ini untuk keselamatan anak-anak, selain itu agar mereka bisa mengenal dunia ular lebih jauh lagi,” tandasnya. (awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.