Home » , » Beda Indonesia-Jepang Cuma Satu Kata

Beda Indonesia-Jepang Cuma Satu Kata

Written By p3joeang45 on Kamis, 05 Januari 2012 | 18.35

Yus Ibnu Yasin sedang memperagakan sosok orang kaya ketika menyampaikan materi tentang nafsu manusia.
BETAPA semangatnya murid-murid SMP IT PAPB Palebon Semarang, mengikuti training emotional dan spiritual quotient (ESQ) yang diadakan di sekolahnya. Pelatihan motivasi dengan pendekatan keimanan selama dua hari itu diikuti sangat antusias dan khusyuk oleh seluruh 114 siswa Kelas IX, di akhir tahun 2011 kemarin. 

Banyak peserta yang menangis dan lantas mencari guru mereka di kelas untuk meminta maaf atas kesalahannya selama ini. Itu terjadi setelah para siswa mendapat paparan ESQ Way 165 tentang tujuh budi utama yang harus dimiliki setiap insan beriman. 

Frada Faradila (Kelas IX D), sesenggukan saat keluar dari ruang pelatihan ketika jam istirahat. Seraya mengajak 3 teman temannya sesama perempuan, dia berlari menuju ruang guru lalu menekuk lutut sambil mencium tangan gurunya. Sambil menangis Frada meminta maaf pada ibu dan bapak guru atas kesalahan yang dia sebutkan telah diperbuat menempuh studi di SMP IT PAPB. 

Kepala Sekolahnya, Drs Ramelan juga dicucup tangannya dengan tangisan permohonan maaf. “Maafkan kami, Pak, Bu. Atas kesalahan saya dan teman-teman selama sekolah di sini. Kami ingin jadi manusia yang baik,” tutur Frida bersama Dewi (IX A) dan Annisa (IX B). 

Trainer  ESQ Yus Ibnu Yasin dalam pelatihan tersebut menguraikan ESQ Way 165. Yaitu jalan menjadi manusia mulia dengan 1 ihsan, 6 rukun iman dan 5 rukun Islam. 

Dia jelaskan, ESQ Way adalah nilai-nilai kebaikan yang bersumber dari suara hati nurani manusia yang disarikan dari nama-nama indah Gusti Allah Ta’ala (asmaul husna). Tujuannya membantuk insan berakhlak mulia. 

Melalui tampilan multimedia dan aneka permainan yang cocok untuk siswa, Yus berhasil membuat peserta training memahami materi dengan sepenuh penghayatan.

Didampingi trainer Kurnia Setya Putra, ia menerangkan, akhlak mulia dalam ESQ Way diterjemahkan dalam tujuh budi utama. Yaitu tujuh laku yang harus dimiliki setiap manusia; jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil dan peduli. 

“Mari kita tegakkan nilai-nilai 165 dan 7 budi utama yang bersumber asmaul husna. Itu adalah suara hati bening kita sendiri. Tinggal dibangkitkan,” ujarnya penuh haru. 

Yus memberi ilustrasi kemajuan bangsa Jepang yang mengalahkan Amerika Serikat. Jepang, Yus memberi contoh, bisa membuat kereta api tercepat di dunia, Shinkansen yang berjalan di atas rel magnetik. Padahal yang menemukan magnet adalah Amerika pada perang dunia II. 

“Pada tahun 1945 Jepang hancur dibom atom Amerika, tapi tahun 1965 Jepang sudah menguasai dunia dengan produk elektroniknya. Termasuk membuat kereta api tercepat di dunia,” terangnya. 

Dia sampaikan, Indonesia dan Jepang “sebenarnya sama hebatnya”. Cuma beda satu kata, yaitu “budaya”. Orang Jepang punya budaya disiplin, kerja keras, harga diri tinggi, dan berintegritas, sedangkan bangsa Indonesia punya budaya sebaliknya. “Eh, kita sama orang Jepang itu cuma beda satu kata kok. Yaitu budaya,” ucapnya disambut tawa riuh hadirin. (nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger