Waka Kurikulum, Nur Indriani yang juga mengampu tata busana memperlihatkan salah satu karya siswa nerupa taplak dari kalender bekas |
MEMBERIKAN modal dasar yaitu ilmu pengetahuan mengenai tata busana menjadi salah satu tujuan ekstrakurikuler yang dilakukan di SMP Kristen Gergaji. Waka Kurikulum, Nur Indriani mewakili Kepala Sekolah, Pratiwi mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti siswa perempuan. “Terutama untuk siswa kelas VIII,” jelasnya kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Dikatakan, sebetulnya eskul ini tidak harus untuk siswa perempuan. “Siswa laki-laki yang yang tertarik mengikuti eskul tata busana juga bisa ikut. Namun hingga saat ini belum pernah ada siswa laki-laki yang ikut,” kata dia.
Untuk kegiatan tata busana ini, para siswa diajarkan membuat pola dasar dan menjahit. “Namun tidak sampai membuat baju hingga selesai, karena kan kami terbatas oleh waktu. Lagipula mesin jahit yang kami hanya memiliki empat buah, jadi harus bergantian,” terangnya.
Namun demikian, sudah ada beberapa produk kerajinan yang dihasilkan siswa. “Salah satunya taplak meja, mereka membuat kerajinan itu dengan cara dijahit dengan menggunakan mesin jahit kain,” jelasnya.
Namun dikarenakan biaya yang digunakan untuk membeli bahan taplak tersebut berasal dari siswa, oleh karena itu hasil kerajinan yang sudah jadi dikembalikan kepada siswa. “Setelah saya nilai langsung saya kembalikan lagi, karena banyak dari mereka yang memang ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan. Karena yang membeli bahan kan mereka, kami hanya menyediakan mesin jahit dan benang saja,” jelasnya.
Dikatakan, untuk tata busana ini siswa tidak hanya diajarkan untuk menjahit saja. “Sebagai selingan, kadang kami juga meminta siswa untuk membuat kerajinan lain dari bahan yang bukan kain,” jelasnya.
Dikatakan, untuk kerajinan tersebut, ada beberapa siswa yang membuat tas dan taplak meja dengan menggunakan bahan dari kertas. “Dari kertas dan kalender bekas. Ternyata hasilnya juga cukup bagus,” terangnya.
Dirinya mengatakan, ada keinginan dari pihak sekolah untuk lebih mengembangkan kegiatan tersebut. “Misalnya saja, produk dijual ke pasar, tapi itu masih butuh waktu lama,” jelasnya.
Masih ada sejumlah kegiatan ekstra kurikuler lain yang juga bisa diikuti siswa. Di antaranya ekstrakurikuler olahraga, mencakup bolavoli, basket, futsal, bulutangkis, dan taekwondo. “Selain itu ada pula pramuka dan komputer,” tambahnya.
Untuk ekstrakurikuler, yang paling menonjol yaitu taekwondo. “Kalau untuk taekwondo, siswa kami sudah pernah merebut sejumlah kejuaraan hingga tingkat kota” terangnya.
Sementara, hingga saat ini masih ada sejumlah kendala yang dihadapi. “Kalau untuk kendala sih lebih ke antusiasme siswa. Mereka kadang masih terlihat males-malesan mengikuti ekstrakurikuler,” tandasnya. (awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.