Para siswa kelas SDN Wates Semarang mengikuti les malam hari demi sukses meraih kelulusan |
BERBEKAL perangkat LCD proyektor Riyanto memaparkan materi pelajaran IPA di hadapan puluhan muridnya. Nyaris tidak ada suara yang terdengar dalam kegiatan belajar mengajar di aula SDN Wates 01 Ngaliyan Semarang, itu. Selain suara Riyanto dan para siswa yang sesekali terdengar ketika diminta menjawab pertanyaan, yang banyak terdengar pada malam itu hanyalah suara hujan yang merintik sejak petang menjelang.
Selain aula, Selasa (17/1) malam kemarin memang tidak ada satu pun ruangan di sekolah tersebut yang terlihat dimeriahkan aktifitas siswa. Tidak ada satu pun lampu di ruangan yang terlihat menyala. Maklum, malam hari memang bukan waktunya para siswa berada di sekolah. Adapun mereka yang berada di sekolah malam kemarin adalah para siswa kelas VI yang sedang mengikuti kegiatan belajar tambahan untuk menghadapi Ujian Nasional (UN).
Menurut Riyanto guru yang sekaligus menjadi kepala sekolah SDN Wates 01, kegiatan belajar tambahan atau les pada malam hari ini sudah dijalankan sekolahnya mulai semester awal lalu. Dengan jadwal dua kali dalam sepekan, setiap siswa kelas VI yang mulai 7 Mei mendatang akan menjalani UN digembleng dengan kisi-kisi UN 2012. Setiap kali digelar, les dilangsungkan mulai pukul 18.30-20.30. “Siswa kelas VI di sekolah kami berjumlah 75 anak, terbagi dalam dua kelas A dan B,” jelasnya.
Dalam sepekan sebenarnya sekolah menjadwalkan les tiga kali. Yakni Selasa malam untuk pelajaran bahasa Indonesia dan IPA, diikuti siswa kelas A dan B secara bersamaan. Khusus untuk pelajaran matematika dipecah dalam hari berbeda. “Yakni kelas A pada Jumat malam dan kelas B pada Minggu malam,” jelasnya kepada Harsem, usai memberi les kepada siswanya malam itu.
Pelaksanaan les pada malam hari, ia katakan, memang sengaja diprogramkan pihaknya dan sudah berjalan mulai tahun ajaran sebelumnya. Les pada malam hari ini, menurutnya lebih efektif untuk mempersiapkan siswanya menghadapi UN. “Ketika di rumah siswa biasanya malas belajar karena lebih tertarik nonton tivi atau bermain. Agar waktu tidak terbuang sia-sia, maka kami manfaatkan untuk mengajak mereka belajar bareng di sekolah, memperisapkan diri dalam menghadapi UN,” terangnya.
Program sekolah ini, dikatakannya, sangat didukung orangtua siswa. Karena selain alasan pihaknya memang tidak menarik pungutan untuk kegiatan les ini, para orangtua siswa juga menganggap kegiatan sangat positif bagi anak-anaknya ketimbang belajar sendiri di rumah.
“Beberapa waktu lalu les ini sempat saya liburkan karena saya sakit. Banyak orangtua menanyakan ke sekolah kapan les dilanjutkan kembali,” bebernya.
setiap pelaksanaan les, pihaknya juga tidak semata-mata hanya memberikan pelajaran yang diujikan dalam UN. Setiap kali ada kesempatan, pihaknya juga memberikan semangat dan pesan-pesan kepribadian kepada siswa. Seperti malam kemarin, sebelum jam les selesai, Riyanto dengan panjang lebar memberikan pesan kepada siswanya untuk menjauhi budaya menyontek, termasuk dalam pelaksanaan UN nanti.
“Nilai yang rendah tapi hasil dari usaha sendiri itu lebih baik ketimbang nilai bagus tapi dari hasil mencontek teman. Kalau mau nilai bagus kuncinya adalah belajar yang giat dan berdoa, karena itu merupakan salah satu dari kunci kesuksesan manusia,” pesannya.
Meski les dilakukan malam hari, namun para siswa tidak merasa keberatan. Adinda Kencana Putri, salah satu siswa mengaku merasa senang ikut les malam hari di sekolahnya. Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu dirinya untuk bisa mempersiapkan diri menghadapi UN.
“Saya tidak merasa capai meski pagi sudah belajar di sekolah terus malamnya juga kembali belajar di sekolah. Belajar bareng kayak gini itu lebih enak ketimbang belajar sendiri di rumah,” ucapnya, saat ditemui selesai mengikuti les. (sokhibun ni’am/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.