Hanya Terima Siswa Miskin

Agustin Indrawati

KOMITEN untuk membantu pihak yang membutuhkan merupakan prinsip utama yang dipegang SD Kuncup Melati. Ditegaskan oleh Kepala Sekolah, Agustin Indrawati Gunawan, pihaknya bahkan hanya bersedia menerima siswa miskin. "Sekolah kami memang merupakan sekolah dengan misi sosial. Jadi tidak ada biaya sekolah yang harus dibayarkan orangtua siswa," jelasnya kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya.

Dijelaskan, pihak yayasan pengelola sekolah yakni Yayasan Khong Kauw Hwee sudah memiliki donatur yang secara khusus membiayai pendidikan para siswa di sekolah di Gang Lombok 60 tersebut. "Meski demikian, kami tidak menolak jika ada masyarakat umum yang juga akan membantu. Nyatanya, memang banyak yang membantu dana," kata dia.

Para siswa tidak dipungut biaya sama sekali. Bahkan mendapat perlengkapan sekolah, mulai dari seragam sekolah, tas, sepatu, dan alat tulis. "Semua itu merupakan partisipasi masyarakat luas, hingga membuat sekolah kami bisa terus bernafas," terangnya.

Meski di bawah Yayasan Khong Kauw Hwee, SD ini tidak mempedulikan agama, etnis, maupun keturunan siswa. "Siapapun boleh bersekolah di SD Kuncup Melati ini asal memenuhi persyaratan. Di antaranya membawa surat keterangan tidak mampu dari kelurahan dan lulus dari seleksi yang diadakan," jelasnya.

Dikatakan, hal tersebut dilakukan karena keterbatasan kapasitas yang dimiliki oleh pihak sekolah. "Dan memang sejauh ini kami mendapatkan siswa cukup banyak," tambahnya.

SD Kuncup Melati didirikan pada tanggal 1 Januari 1950. Awalnya hanya merupakan kursus pemberantasan buta huruf. Namun seiring berjalannya waktu dan jumlah peserta didik, kursus tersebut menjelma menjadi sekolah.

Mulai tahun ajaran 2010/2011, SD Kuncup Melati menjadikan lima hari mulai dari hari Senin hingga Jumat untuk KBM mata pelajaran akademik. Sedangkan hari Sabtu digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut di antaranya yaitu seni musik, lukis, tari, hingga menjahit. (awi/nji)