Kastri Wahyuni |
SELALU bersemangat dan mau berubah untuk menjadi lebih baik merupakan prinsip hidup dari kepala sekolah SMAN 7 Semarang, Kastri Wahyuni. Dirinya mengatakan, dengan prinsip tersebut, keberhasilan dalam hidup pastilah dapat tercapai. “Baik itu dalam kehidupan berkeluarga maupun pekerjaan,” kata wanita kelahiran Semarang, 15 Juni 1956 ini.
Dirinya mengakui, tak bisa dipungkiri, dalam setiap kehidupan manusia, pastilah harus dilalui dengan perjuangan. “Perjuangan untuk membuat keluarga lebih bahagia hingga perjuangan untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari,” kata dia.
Namun bukan semata-mata berjuang, akan tetapi harus dilandasi dengan semangat tinggi. “Dengan semangat tinggi, pastilah akan membawa hasil yang maksimal,” tambahnya.
Dari perjuangan hidup yang dilakukan, ibu tiga anak ini terbilang sudah menuai keberhasilan. Beberapa buktinya adalah, belum lama ini SMAN 7 menjadi juara I untuk sekolah sehat tingkat Provinsi Jawa Tengah serta juara I perpustakaan sekolah di tingkat kota Semarang.
“Awalnya memang tidak mudah mengajak semua pihak untuk mau berubah menuju sesuatu yang lebih baik, akan tetapi dengan pendekatan persuasif, baik pada rekan-rekan pendidik, maupun pada murid-murid. Sekolah kami terus berbenah menjadi sekolah dengan mutu pendidikan yang meningkat. Dengan profesionalitas semua pihak, obsesi kami untuk menjadikan SMA 7 Semarang sebagai juara tingkat nasional mudah-mudahan segera terwujud,“ paparnya.
Mengenai keluarga, istri dari Bambang Sudarmanto ini juga sukses mengantar ketiga buah hatinya ke gerbang keberhasilan. “Kiat membina keluarga yang bahagia adalah saling menghormati antar anggota keluarga, serta kedisiplinan yang ditanamkan sedini mungkin,” ujar ibunda dari dr Citra Primavita, Citra Septiana S, Psi serta Nabil Tsalatsa Putra ini.
Sementara itu, berbicara mengenai pendidikan, dirinya mengaku kagum kala menyadari bahwa di Indonesia banyak orang pintar. “Ternyata banyak WNI yang menjadi dosen maupun tenaga pendidik lainnya yang bekerja hingga luar negeri,” jelas pengagum BJ Habibie ini.
Dikatakan, hal tersebut menandakan, orang pintar bukan hanya monopoli negara maju. “Jika masyarakat di negara kita bisa memiliki kesadaran disiplin yang tinggi saya yakin negara kita bisa go internasional nantinya,” tandasnya.
Tentunya kerja keras harus dilakukan untuk meraih semua obsesi itu. Setidaknya harus ada orang yang mengawali atau menjadi perintis terwujudnya hal itu. ”Dengan perjuangan yang keras, semangat yang membara, serta disiplin tinggi, pasti perubahan ke arah yang lebih baik dapat terjadi, “ tambah wanita yang gemar dengan ‘sayur mangut’ ini. (aris wasita widiastuti/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.