Mobil Esemka yang dirakit SMK Negeri 2 Salatiga |
SMK Negeri 2 Kota Salatiga ternyata juga merakit mobil sejenis ‘Esemka’ yang akhir-akhir ini booming setelah Walikota Solo Joko Widodo menggunakannya sebagai mobil dinas. Rencananya, mobil akan menjalani uji coba di depan masyarakat akhir Januari 2012.
Wakil Kepala Bidang Kehumasan SMK Negeri 2 Salatiga Eko Sudaryanto mengaku untuk uji coba yang resmi akan dilakukan Walikota Salatiga Yuliyanto di bengkel otomotif milik sekolah di Jalan Kridanggo Salatiga. Mobil yang dirakit merupakan program nasional Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas, kini Kemendikbud) tahun 2010. Perakitan dilakukan siswa kelas II program keahlian teknik otomotif kendaraan ringan di SMK yang berlokasi di Warak, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Salatiga itu.
Ditambahkan, pihaknya hanya sekadar melakukan perakitan karena mendapat order dari Kemdikbud. Sehingga tidak melakukan pembuatan secara massal. Program merupakan satu jaringan, yakni Solo Teknopag yang melibatkan 23 SMK yang dipercaya melakukan perakitan.
“Kami di sini hanya merakit karena mendapatkan pesanan atau order, jadi tidak membuat secara missal. Bahan bakunya telah disiapkan oleh pemerintah pusat, perakitan untuk memberikan pembelajaran tentang teknis merakit mobil hingga jadi,. Harapannya, dapat dimanfaatkan siswa setelah lulus dari sekolah,” jelasnya.
“Mobil Esemka ini targetnya akan menjadi calon mobil nasional (mobnas), “ jelas lanjut Eko kepada sejumlah wartawan.
Koordinator Perakitan Mobil Esemka SMK Negeri 2 Salatiga, Dadit Kurniawan menambahkan, nama Esemka ini merupakan paket dari program yang digagas oleh pemerintah pusat. Hal ini terkait dengan adanya merakit engine dengan mobil sesuai dengan yang diinginkan dan pihak sekolah diberi kebebasan untuk memberi nama hasil produk para siswa SMK tersebut. Mobil Esemka yang telah dirakit dengan mesin 2.000 cc.
“Di sini, para siswa tinggal melihat desain yang sudah ada, lalu melakukan pemrosesan. Prosesnya ini memakan waktu hingga sebulan lamanya dan dilakukan oleh 20 orang siswa. Jika dihitung, untuk dapat satu unit mobil Esemka dibutuhkan dana sekitar Rp 190 juta. Masing-masing siswa ini dibagi tugasnya, ada yang menangani chasis, enzin, elektrikal, dan asesorisnya. Bahan-bahan sudah tersedia dan siswa hanya melakukan perakitan,” kata guru mata pelajaran otomotif tersebut.
Kepala Sekolah Hadi Sutjipto mengatakan, sebelum melakukan perakitan mobil Esemka, pihaknya telah berhasil merakit mobil yang diberi nama Terrois dengan kekuatan mesin 1.500 cc. Perakitan ini dilakukan tahun 2008 lalu dan merupakan kerja sama dengan Astra Daihatsu Motor (ADM).
“Dalam merakit mobil Terrois ini, dana yang dihabiskan mencapai Rp 50 juta lebih. Hingga sekarang, mobil rakitan SMKN 2 Salatiga tidak pernah ketinggalan mengikuti pameran inovasi pelajar baik di tingkat regional/provinsi maupun nasional,” tandasnya. (hes/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.