Home » , » Kuncup Melati Ajarkan Huruf dan Angka

Kuncup Melati Ajarkan Huruf dan Angka

Written By p3joeang45 on Selasa, 17 Januari 2012 | 08.55

Seorang guru TK Kuncup Melati Semarang mengenalkan huruf kepada siswa
UNTUK mengasah daya ingat siswa, TK Kuncup Melati Semarang mulai mengenalkan huruf dan angka kepada siswanya. Salah satu guru, Yuni Hartati mengatakan, pengenalan huruf dan angka selalu diselipkan di hampir semua mata pelajaran yang diikuti siswa. “Berdasar jadwal, ada 10 area yang harus mereka ikuti, jadi tidak setiap saat mempelajari huruf dan angka,” jelasnya kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Materi pengenalan huruf diselipkan di area bahasa. Adapun pengenalan angka di area matematika. “Area lain salah satunya adalah area balok,” tambahnya.

Dikatakan, pengenalan huruf dan angka dirasa penting karena kedua kemampuan itu sangat diperlukan saat siswa masuk ke sekolah dasar. “Paling tidak mereka akan ditanya tentang huruf atau angka, jadi kami ingin mereka bisa menguasai itu,” terangnya.

Namun demikian, setidaknya empat area dalam satu hari selalu diikuti oleh para siswa. “Kami tetap melaksanakan empat area setiap harinya, meski tidak bisa maksimal. Karena kan siswa masih kecil sehingga masih butuh banyak arahan,” terangnya.

Dikatakan, secara keseluruhan terdapat 10 area di TK tersebut. “Kami mencoba untuk mengikuti apa yang dikehendaki dinas pendidikan. Selama yayasan mampu, pasti akan melengkapi fasilitas penunjang,” kata dia.

Meskipun para siswa ini masih kecil, namun guru selalu berusaha untuk menuntut siswa agar mau aktif bertanya. “Kalau guru lebih banyak memberikan pelajaran tuntas,” tambahnya.    

Dijelaskan, para siswa di TK Kuncup Melati tidak seperti siswa di sekolah lain. “Kalau siswa di sekolah lain mungkin orangtua siswa akan mengikutkan anak mereka untuk les di luar sekolah,” kata dia.

Dijelaskan, kebanyakan orangtua siswa lebih memilih memasrahkan semua pendidikan siswa kepada pihak sekolah. “Kebanyakan dari mereka kurang peduli mengenai pendidikan anak,” tambahnya.

Mengenai profesi, kebanyakan orangtua siswa bekerja sebagai buruh. “Jadi mungkin memang pendidikan mereka kurang tinggi. Mereka kesulitan membimbing anak belajar,” lanjutnya.

Namun begitu, seringkali pihak sekolah harus memberikan pengertian kepada orangtua siswa untuk lebih mau peduli dan membimbing anak saat belajar di rumah. “Kami harus memberikan pemahaman tidak hanya kepada siswa, namun juga kepada orangtua siswa,” jelasnya. (awi/nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger