Home » , , , » Laboratorium Undip Petakan Penyebaran Demam Berdarah

Laboratorium Undip Petakan Penyebaran Demam Berdarah

Written By p3joeang45 on Kamis, 19 Januari 2012 | 09.06

Mahasiswa dan dosen sedang melakukan penelitian di laboratorium gizi FKM Undip
LABORATORIUM turut membantu untuk meningkatkan akreditasi Undip baik di skala nasional maupun internasional. Demikian ditegaskan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Tinuk Istiarti dalam acara Laboratorium Insight Expose di kampus FKM Undip Tembalang, pekan lalu.

FKM sendiri saat ini tengah mengembangkan laboratorium terpadu untuk kegiatan penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat. “Laboratorium terpadu tersebut nantinya akan bisa dipergunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam melakukan penelitian bersama,” jelasnya.

Lebih-lebih bagi dosen, laboratorium ini berfungsi strategis untuk updating bahan kuliah. Diungkapkan pula, laboratorim terpadu ini berfokus pada upaya untuk melakukan penataan kembali sistem pengelolaan  laboratorium yang selama ini masih berdiri sendiri-sendiri menjadi lebih terpadu.

"Pengintegrasian ini akan menjadikan pemanfaatan laboratorium menjadi lebih optimal terutama untuk mendukung capaian riset university terutama pada peningkatan kuantitas dan kualitas hasil riset" katanya.

Menurutnya, selain untuk meningkatkan output penelitian, keberadaan laboratorium ini juga untuk meningkatkan kompetensi lulusan FKM,. “Jadi ketika mahasiswa lulus siap memasuki dunia kerja karena selain mempunyai pengalaman konseptual juga pengalaman praktis,” urainya.

Sementara itu, laboratorium terpadu yang dikembangkan meliputi kering, laboratorium basah, dan laboratorium kesehatan masyarakat. Menurut koordinator laboratorium terpadu FKM, Laksmi Wijayanti, ke depannya laboratorium ini mampu menjadi rujukan untuk menangani persoalan yang berkaitan dengan fenomena kesehatan masyarakat.

"Laboratorium kering dapat dipergunakan untuk mengkaji masalah seperti administrasi kebijakan kesehatan, biostatistik, serta melakukan pemetaan potensi penyakit di daerah tertentu" jelasnya.

Dosen jurusan Gizi FKM Undip ini menekankan hal tersebut penting untuk dilakukan terutama bagi para pengambil kebijakan pengelolaan kesehatan sehingga bisa melakukan identifikasi dini terhadap potensi penyakit yang mungkin muncul dan berkembang di satu wilayah tertentu" tandasnya.


Di Luar Kampus
Dijelaskan, sejauh ini FKM Undip sudah bekerjasama dengan beberapa pemkot dan pemkab untuk melakukan pemetaan penyakit demam berdarah dengue (DBD). “Salah satunya dengan Pemkot Semarang,” tambahnya.

Sedangkan laboratorium basah dipergunakan untuk mengkaji persoalan fenomena kesehatan masyarakat seperti analisis zat gizi, mikrobiologi, pangan, gizi olahraga, biokimia dan penentuan status gizi.

Sementara untuk laboratorium kesehatan masyarakat didirikan di luar kampus. Pendirian di luar kampus tersebut mempertimbangkan pada pemilihan lokasi atau daerah yang mempunyai accident rate yang tinggi.

"Laboratorium yang berada di tengah masyarakat tersebut diharapkan dapat dipergunakan langsung oleh mahasiswa dan dosen dengan melakukan pengamatan langsung, menganalisis dan membuat rekomendasi mengatasi problem kesehatan yang muncul di daerah tersebut,” tandasnya. (nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger