Sejumlah siswa TK Islam Sultan Agung 02 Semarang tengah bermain di ruang angklung |
“Ada seni tari, bahasa Inggris, seni bermain angklung, drumband dan renang,” jelasnya kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya.
Dikatakan, kegiatan-kegiatan tersebut juga didukung dengan berbagai macam fasilitas penunjang, salah satunya angklung. “Angklung sengaja pesan satu set, karena kalau cari di daerah Semarang sini tentu saja sangat sulit,” jelasnya.
Sedangkan untuk pengajarnya, pihak sekolah sengaja mendatangkan pengajar dari luar. “Karena kalau dari kami sendiri kan tidak menguasai alat musik tersebut. Jadi memang harus memanggil pengajar dari luar yang benar-benar paham,” terangnya.
Dijelaskan, karena angklung merupakan alat musik yang tidak biasa bagi siswa, maka tidak mudah pula untuk mengajarkannya. “Agak susah ngajarin anak-anak, kami saja para guru juga ikut belajar angklung tersebut,” kata dia.
Namun demikian, antusiasme siswa untuk bisa memainkannya sangat besar. “Mereka tahu, meskipun angklung bukan merupakan alat musik yang mudah dimainkan, namun tetap saja mereka penasaran,” jelasnya
Selain itu, ada pula Bahasa Inggris yang juga dipelajari siswa. “Kalau bahasa Inggris memang merupakan modal bagi mereka, jadi semakin cepat bisa maka semakin baik,” terangnya.
Sedangkan, kegiatan lain yakni komputer juga sangat merupakan kegiatan yang disukai banyak siswa. “Mereka suka komputer, karena kami banyak mengenalkan mereka para permainan-permainan yang ada di komputer,” kata dia.
Untuk permainan di komputer tersebut memang dijadikan sebagai perkenalan anak terhadap komputer itu sendiri. “Awalnya kami memang banyak ngajarin mereka untuk bisa mengoperasikan permainan di komputer, dengan begitu mereka akan terbiasa dengan tombol-tombolnya dan fungsinya juga,” jelasnya.
Untuk komputer, hingga saat ini sekolah tersebut memiliki enam unit komputer. “Karena jumlahnya tidak banyak sementara kami pnya 76 siswa, maka memakainya bergantian. Karena komputer ini kami terapkan terhadap siswa mulai dari KB (kelompok bermain),” paparnya.
Sementara itu, meskipun peralatan komplit, bukan berarti tidak ada kendala yang dihadapi oleh para guru. “Tapi bukan kendala besar, hanya kadang kami kerepotan kalau siswa sudah penasaran terhadap satu alat. Padahal untuk memainkan alat tersebut kan ada aturannya. Karena mereka masih kecil, jadi rasa ingin tahunya besar,” tandasnya. (awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.