Home » , , , , » Di SLB-B Widya Bhakti Penilaian UN Pernah Dikoreksi

Di SLB-B Widya Bhakti Penilaian UN Pernah Dikoreksi

Written By amoy ya annisaa on Kamis, 24 Mei 2012 | 13.47

UJIAN NASIONAL: Empat siswa SLB-B Widya Bhakti yang semuanya putri mengikuti UN hari pertama
(HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI)



SEMARANG- Ada cerita dibalik penyelenggaraan UN yang pernah dilakukan oleh SLB-B (tuna rungu) Widya Bhakti. Beberapa waktu yang lalu, tidak ada peserta UN yang mendapatkan nilai lebih dari lima. Demikian diceritakan oleh kepala sekolah, Siti Umbarwati kepada Harsem saat ditemui di sela UN, kemarin.

Namun, setelah dikoreksi ulang, rupanya ada kekeliruan yang dilakukan oleh korektor. “Ternyata mereka menggunakan kunci jawaban dari sekolah biasa,” jelasnya. Untuk itu, diharapkan kesalahan serupa tidak terulang lagi pada UN kali ini. “Ya wajar saja ketika ada kekeliruan, yang penting sudah dikoreksi ulang,” jelasnya.

Namun demikian saat itu dirinya sempat kaget. “Kalau nilainya begitu kan nggak ada siswa saya yang lulus ujian,” selorohnya. Itu adalah sekelumit cerita yang pernah dialami oleh sekolah tersebut. “Tentu saja panitia sudah belajar dari kesalahan tersebut,” tambahnya.

Sementara itu, pada UN kali ini, SLB-B Widya Bhakti mengikut sertakan empat siswa. “Untuk pengawasnya ada dua guru, yang satu dari sekolah kami sendiri, namun satu lagi dari SLB-C,” jelasnya.

Sejauh ini tidak ada kendala yang dialami oleh para siswa. “Tapi tadi saat mereka mau masuk kelas, saya sempat tanya, apakah mereka deg-degan. Ternyata iya, mereka sangat nervous,” jelasnya.

Tidak Tegang
Namun demikian, dirinya selalu meminta kepada siswa agar tidak takut dan tegang selama mengerjakan soal. “Kalau deg-degan sih saya mungkin malah lebih merasakan itu dibandingkan anak-anak, tapi kan kita wajib menenangkan mereka,” jelasnya.

Dikatakan, jika dibandingkan dengan sekolah biasa, materi yang menjadi soal dalam ujian di sekolah anak berkebutuhan khusus tersebut perbedaannya tidak terlalu mencolok.

“Paling-paling materi saja yang berbeda, kalau yang dikerjakan siswa kami pastinya lebih mudah dibandingkan yang dikerjakan siswa dari sekolah biasa,” jelasnya.

Namun untuk tata tertib yang berlaku, tidak ada perbedaan sama sekali. “Kalau dulu sempat ada tambahan 15 menit dalam pelaksanaan ujian yang diselenggarakan untuk anak berkebutuhan khusus, namun sekarang sudah sama, yakni dua jam,” jelasnya.

Untuk harapannya, dirinya berharap agar para siswa bisa mengerjakan soal dengan baik dan semua lulus. “Kalau nilainya, paling tidak di atas angka tujuh,” jelasnya.

Selama pelaksanaan ujian ini, tidak hanya kelas satu sampai lima yang libur, namun untuk siswa SMP dan SMA juga diliburkan. “Namun yang kami liburkan yang satu atap dengan kami. Kalau siswa dari SLB-C tidak libur, namun demikian kami sudah berkoordinasi dengan pihak SLB-C untuk bisa mengkoordinir siswanya agar tidak bermain di dekat ruang ujian siswa,” tandasnya. (awi/15)


   
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger