Jateng Perbanyak Sekolah Vokasi

  Gubernur Bibit Waluyo sedang melakukan kunjungan ke sejumlah stan.
(harsem/aris wasita widiastuti)

SEMARANG- Gubernur Bibit Waluyo menargetkan pada 2013 mendatang 70 persen dari seluruh SMK dan SMA di Jateng menerapkan program pendidikan vokasi. Ditemui usai mengisi pembukaan ‘Ekspo Produk dan Job Fair SMK dan Gelar Inovasi dan Prestasi Siswa SMA’ dia mengatakan, pihaknya bekerja keras untuk mencapai target tersebut.

“Karena pendidikan kejuruan atau vokasi bisa membantu mengurangi pengangguran,” jelasnya di PRPP, kemarin.

Dia berharap, melalui kegiatan ini bisa muncul teknologi tepat guna. “Ini yang ditunggu masyarakat pedesaan,” jelasnya.

Untuk itu, pelajar dituntut melalui ketrampilan, ide dan inovasi untuk menciptakan teknologi tepat guna. “Ke depan mereka bisa memberikan ide kemudian diserahkan kepada penrajin, begitu seterusnya,” jelasnya.

Untuk itu perlu adanya perhatian dari guru, sarana dan prasarana di SMK maupun SMA bisa lebih disempurnakan. “Karena tuntutan pasarnya seperti apa, itu yang harus dipenuhi. Selain itu mengadakan evaluasi dan memperbaiki kurikulum,” jelasnya.

Selain itu perlu adanya peningkatan kualitas diri dari pendidik supaya hasilnya semakin baik.

Sementara siswa SMA diharapkan bersungguh-sungguh belajar. “Agar kelak bisa menjadi pemikir handal,” tandasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Kunto Nugroho mengatakan, kegiatan dilakukan secara berkesinambungan. “Sebagai program pembangunan pendidikan, khususnya untuk program provinsi vokasi. Lebih khusus lagi untuk meningkatkan mutu SMA dan SMK,” jelasnya.

Kegiatan diikuti 200 SMA dan 170 SMK. “Mengikutkan masing-masing kompetensi. Karya yang dipamerkan merupakan produk siswa dan guru. Tidak ada produk dari pabrik yang dipamerkan di sini,” urainya.

Mengenai target pendidikan vokasi yang disampaikan oleh gubernur, Kunto mengatakan, hingga saat ini perbandingan untuk  jumlah SMK dan SMA pada 2012 ini tercatat 61:39 dengan jumlah SMK sebanyak 1.252 sekolah dan SMA sebanyak 865 sekolah.

“Karena itu, tinggal sedikit lagi untuk mencapai 70 persen untuk SMK dan 30 persen untuk SMA. Melalui expo karya siswa semacam ini, kami ingin mendorong kreativitas dan inovasi siswa SMK,” tandasnya. (awi/16)