Yulia Prantiwati (harsem/aris wasita widiastuti) |
KECINTAANNYA pada seni membuat Yulia Prantiwati menjadi
salah satu guru kecantikan SMKN 6 Semarang. Wanita yang akrab dipanggil Bu Lia
ini mengaku suka pada seni. “Dulunya saya kuliah di jurusan boga, tapi malah
ngajar di kecantikan,” jelas lulusan PKK Unnes ini.
Dikatakan, dia mencintai seni sejak sejak dari keluarga
besar. “Bukan dari orang tua, tapi justru dari budhe, saudara maupun tetangga.
Kebetulan ada yang bekerja sebagai perias,” jelasnya.
Dia sering mengamati proses rias. “Kelihatannya kok asyik.
Akhirnya saya terbawa masuk ke dunia ini,” jelas wanita kelahiran Kudus, 8 Juli
1982 ini.
Diakuinya, bidang seni tidak ada batasnya. “Menjaga
kecantikan bisa melalui luar dan dalam. Tak hanya itu, namun disitu kita juga
mempelajari etika,” jelas pembimbing unit produksi jamu SMKN 6 ini.
Dia mengatakan, jamu memiliki kaitan yang sangat erat di
dunia kecantikan. “Selain menjaga kehalusan kulit, juga bisa membantu wanita
mengurangi rasa sakit saat datang bulan,” terangnya.
Sejumlah jamu yang diproduksi di antaranya kunir asem dan
beras kencur. “Kalau kunir asem untuk mengurangi nyeri saat datang bulan dan
sebagai antibiotik alami. Sedangkan beras kencur untuk menghilangkan capai,”
urainya.
Sejak awal menjadi pengajar, dia sering dihinggapi rasa
grogi. “Awalnya kaget, karena pertama mengajar langsung di SMK, sementara saya
dulu dari SMA. Jadi belum tahu dunia SMK,” ujarnya yang menjadi pengajar sejak
tiga tahun lalu ini.
Namun demikian, dia sudah mulai menikmati profesinya sebagai
pengajar kecantikan. “Saya masih harus banyak belajar dari senior saya,”
tandasnya. (awi/16)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.