Home » , , , , » Lembaga Survei Harus Netral

Lembaga Survei Harus Netral

Written By amoy ya annisaa on Selasa, 17 Juli 2012 | 09.22

LEMBAGA SURVEI: Peneliti LSI Burhanuddin Muhtadi memberikan kuliah di Undip, Sabtu (14/7). (HARSEM/ARIS SASITA WIDIASTUTI)

SEMARANG–Seandainya pun kalah di putaran dua pada pilkada DKI Jakarta pada September mendatang, citra Jokowi tetap akan naik. Demikian dikatakan Peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi.

Dirinya mengatakan, karena pada putaran pertama lalu, Jokowi berhasil memenangi pilkada dibandingkan Foke (Fauzi Bowo) meskipun belum menang mutlak.

 “Apapun hasilnya nanti, citra Jokowi tetap naik," jelasnya saat menjadi dosen tamu di kuliah umum manajemen kampanye politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu (14/7).

Dia menilai, kemenangan Jokowi tersebut salah satunya dikarenakan citra Jokowi di mata warga Jakarta. “Jokowi berhasil membentuk opini publik. Dia berhasil menyihir warga Jakarta," jelasnya.

Terkait dengan banyaknya partai di Indonesia, dia mengatakan berbeda dengan di Amerika Serikat (AS). "Kalau di AS, hanya ada dua partai besar, yakni Republik dan Demokrat. Visi dari dua partai ini pun berbeda," jelasnya.

Salah satu contohnya mengenai peraturan aborsi. "Jika Republik melarang aborsi, Demokrat lebih mengizinkan," jelasnya.

Di Indonesia, banyaknya partai akhirnya menjadikan ideologi dari partai-partai tersebut tidak jelas. "Masyarakat Indonesia lebih mudah menilai partai tertentu karena melihat orang-orang yang di belakangnya, bukan programnya,” jelasnya.

yang sedang disorot, dia sedang naik daun," ujarnya.
Sementara itu, untuk kinerja lembaga survei pada kancah perpolitikan, seharusnya netral. "Sekarang banyak lembaga survei yang selain melakukan survei, juga konsultan politik. Ini menimbulkan conflict of interest," jelasnya.

Dikatakan, LSI tidak akan melakukan hal tersebut. "Karena ini sangat mempengaruhi netralitas survei," jelasnya.

Survei lebih optimal dilakukan saat mendekati pilkada. “Paling tidak 10 hari menjelang pilkada. Untuk dua bulan ke depan, apapun bisa terjadi. Tapi untuk saat ini Jokowi masih unggul dibandingkan Foke,” jelasnya. (awi/16)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger