Ratusan siswa Nasima berdoa dan mengumpulkan dana bagi korban bencana. Berhasil kumpulkan uang tunai lebih dari Rp 33 juta.
BENCANA alam yang melanda Indonesia mengundang solidaritas sosial yang luas. Setiap hari aksi penggalangan dana bantuan bagi korban bencana terus diadakan.
Namun ada yang berbeda di Yayasan Pendidikan Islam Nasima. Tiga unit pendidikan yakni kelompok bermain (KB), taman kanakkanak (TK), dan sekolah dasar (SD) melakukan penggalangan dana.
Tak hanya menggalang dana untuk meringankan korban bencana, semua murid dan guru melakukan sholat gaib, berdoa, dan membacakan puisi terlebih dulu sebelum beramai-ramai mengumpulkan uang yang dibawa
dari rumah masing-masing.
Sejak pukul 07.30 kemarin, di halaman kampus Jl Puspanjolo Selatan Semarang, 394 siswa kelas III-VI SD Nasima sholat Dhuha berjamaah, sebagaimana kebiasaan mereka setiap pagi.
Namun usai berdoa Dhuha, mereka melakukan sholat gaib, yaitu sholat jenazah jarak jauh untuk korban bencana Merapi dan Mentawai. Khusyuk sekali sholat anak-anak yang dipimpin imam seorang guru itu. Syahdu pula doa panjang usai salam. Lebih-lebih setelah 322 murid PUD bergabung, yaitu dari KB-TK dan SD kelas I-II.
Diiringi Rebana
Dipimpin Ketua Panitia Marjono, jamaah besar 716 anak plus guru lantas melantunkan Sholawat Badar dan syair Asmaul Husna. Sholawat Badar dipadu puisi, dibaca dengan nada syair diiringi musik rebana, membuat murid semangat sekaligus simpati kepada saudara yang tertimpa bencana.
Sholatullah Salamullah/Ala Thoha Rosulillah/Sholatullah Salamullah/ Ala Yasin Habibillah/ Wahai Gunung Merapiku/Janganlah marah padaku/ Kan kujaga abadimu/Kan kujaga Merapiku/kan kujaga Merapiku. Wahai gunungku yang ayu/Tersenyumlah kepadaku/Kan kubelai wajahmu/ Jangan bimbang, jangan ragu/ Jangan bimbang jangan ragu... Lalu disambung senandung merdu lagu Desaku namun liriknya diganti dengan”Merapiku”.
Marjono yang juga Wakil Kepada SD Nasima Bidang Kesiswaan memimpin pembacaan Sholawat Nariyah, dibarengi aksi pengumpulan dana para murid. Siswa yang telah menyiapkan uang dari rumah, segera memasukkan ke dalam kardus bertuliskan Aksi Sosial Nasima Merapi-Mentawai.
Banyak anak yang membungkus uangnya dalam amplop. Salah satu murid yang diwawancarai Harsem, Akbar Fikri (kelas V) mengatakan, amplopnya diisi ibunya Rp 100 ribu. Dia sangat senang bisa beramal.
”Amplop ini isinya Rp 100 ribu. Mama yang mengisi. Aku senang bisa beramal. Semoga bisa membantu saudara yang terkena musibah,” tuturnya dengan polos. Sumbangan Kurban Dari seluruh murid pagi itu, terkumpul uang tunai Rp 6.321.700.
Kepala SD Nasima Sri Budiani bersama Kepala PUD Elly Fajarwati lantas menggabungkan uang dengan hasil pengumpulan sebelumnya. Sehingga jumlahnya mencapai Rp 33.606.200.
Disampaikan Budiani, sejak bulan lalu para murid tiap hari berinfak untuk kurban di hari raya Idul Adha. Begitu ada kabar bencana, langsung diambil keputusan, infak selama seminggu mulai Senin lalu khusus disumbangkan untuk korban bencana Merapi dan Mentawai.
”Begitu terjadi bencana, kami langsung umumkan kepada murid untuk meningkatkan infaqnya, khusus untuk menyumbang para korban. Alhamdulillah sampai hari ini sudah terkumpul Rp 33,6 juta,” tuturnya penuh haru.
Elly Fajarwati menambahkan, Sabtu nanti tim terdiri atas guru, perwakilan ortu, dan murid akan datang ke lokasi pengungsian korban letusan Merapi untuk menyerahkan bantuan berupa bahan makanan dan uang. Sedangkan untuk korban Tsunami Mentawai, akan disalurkan berupa uang lewat lembaga publik. (ichwan)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.