Para siswa membaca buku di depan ruang kelas, karena mereka belum memiliki perpustakaan |
BANJIR membawa akibat buruk bagi dunia pendidikan. Tak terkecuali bagi SDN Sawah Besar 02 Semarang. Tingginya air membuat sekolah kehilangan rak-rak yang digunakan untuk menyimpan buku bacaan. Salah satu guru SDN Sawah Besar 02, Ponco Budi Winarsih mewakili Kepala Sekolah Kusmini mengatakan, karena keterbatasan ruangan, hingga saat ini sekolah memang belum memiliki perpustakaan.
“Sebetulnya ada ruangan untuk perpustakaan, namun saat ini digunakan sebagai ruang guru karena guru tidak punya ruangan,” jelasnya kepada Harsem saat ditemui di sela aktivitas mengajarnya, pekan lalu.
Dikatakan, sebelumnya, untuk mengganti keberadaan perpustakaan, pihak sekolah membuat rak buku yang dipasang di sepanjang dinding kelas. “Tinggi rak kami sesuaikan dengan siswa, agar mereka bisa mengambil sendiri,” jelasnya.
Namun pada musim penghujan 2009 lalu, sekolah di kawasan tambak tersebut terendam air. “Banyak barang-barang yang digunakan untuk KBM rusak karena terkena air, termasuk rak-rak buku tersebut,” kata dia.
Tak hanya merusakkan rak, banyak buku yang hanyut. “Semuanya rusak parah. Sampai saat ini belum ada gantinya,” terangnya.
Saat ini para siswa hanya bisa membaca sejumlah buku yang tersisa. “Letaknya juga kurang strategis, yaitu menjadi satu dengan ruangan yang digunakan guru. Kerapkali siswa mau masuk ke ruangan tersebut, mereka sungkan dengan guru,” paparnya.
Dirinya berharap tahun ini ruang perpustakaan bisa segera diadakan. “Semoga cepat ada. Kalau ada nantinya akan kami bangun di halaman sekolah yang bersebelahan dengan kelas,” jelasnya.
Dikatakan, beberapa waktu lalu, tim dari Dinas Pendidikan Provinsi Jateng datang meninjau lokasi sekolah. “Karena tahun ini prioritas anggaran dari pemerintah pusat bidang pendidikan untuk pembangunan perpustakaan. Untuk itu kami berinisiatif untuk mengajukan untuk pengadaan perpustakaan sekolah,” ungkapnya.
Karena terbatasnya jumlah kelas, hingga saat ini masih ada tiga kelas yang harus masuk siang. “Jadi harus bergantian dengan kelas lain. Selain itu ruangan untuk komputer juga belum ada,” jelasnya.
Namun demikian, dijelaskan, hingga saat ini tidak ada kendala yang berarti dalam proses KBM. “Meskipun para siswa masuk siang, namun mereka juga terlihat tetap semangat dan bisa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan optimal,” tukasnya. (nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.