Home » , » Renovasi Gedung dengan Dana Pribadi

Renovasi Gedung dengan Dana Pribadi

Written By p3joeang45 on Rabu, 21 Desember 2011 | 18.28

Pekerja tengah merenovasi bangunan sekolah yang dibiayai dari kocek pribadi guru
LANGKAH mulia dilakukan guru-guru SDN Kaliwiru Semarang. Untuk memperbaiki bangunan sekolah yang rusak, mereka rela merogoh kocek pribadi. Dari urunan itulah, akhirnya bangunan sekolah yang terbengkalai selama bertahun-tahun bisa diperbaiki.

Bangunan yang direnovasi adalah ruang yang nantinya akan dijadikan ruang guru. Gedung memiliki dua lantai. Lantai II malah sudah rampung pembangunannya dan sudah dimanfaatkan untuk ruang kelas. “Adapun lantai pertama yang rencananya untuk ruang guru malah belum selesai,” demikian terang Henry Muryanto mewakili Kepala Sekolah, Larmi.

Menurut Henry, pihak sekolah dulu mendapat bantuan dari Dinas Pendidikan Kota Semarang. Saat itu digunakan untuk membangun ruang kelas di lantai dua. Namun perbaikan bangunan lantai pertama justru terlupakan. “Akhirnya para guru sepakat untuk meneruskan pembangunan menggunakan dana pribadi,” jelasnya.

Ruang guru yang selama ditempati, dianggap terlalu sempit. “Nanti kalau ruang baru sudah jadi, kami punya tempat yang lebih memadai,” kata dia.

Hingga saat ini, ruangan yang akan digunakan untuk kantor guru sedang dalam tahap penyempurnaan. “Sebenarnya idealnya ya bikin ruangan lagi. Karena sampai saat ini kami baru punya lima ruang kelas, jadi ada salah satu kelas yang masuk siang,” jelasnya.

Namun untuk membuat bangunan baru, pihak sekolah terkendala terbatasnya lahan sekolah. “Halaman sekolah terlalu sempit kalau dibuat bangunan lagi. Jadi kami memilih untuk merehab bangunan lama,” terangnya.

Agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa, pihak sekolah berupaya menyelesaikan renovasi pada libur semesteran. “Ini sudah hampir rampung, sedikit lagi selesai,” tambahnya.

Untuk mengawasi pembangunan agar selesai tepat waktu, setiap hari ada guru yang piket. “Memang setiap libur ada guru yang piket sekalian mengawasi pembangunan. Sekaligus memastikan bangunan sesuai dengan yang direncanakan,” jelasnya.

Menurut Herry, dulu kondisi sekolah memprihatinkan. “Atap bangunan sekolah tepatnya di jalur yang kerap dilalui siswa, mengalami retak. Hal ini mengancam keselamatan siswa,” jelasnya.

Namun saat ini kondisi sekolah sudah bagus. “Atapnya sudah bagus, yang penting sekarang bagaimana kami bisa memelihara bangunan sekolah dan memanfaatkannya untuk mencetak generasi muda berkualitas,” tandasnya. (awi/nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger