Terpaksa Angkat Junjung Kursi

Siti Bunayah

KARENA tidak memiliki ruangan khusus untuk ekstrakurikuler, kegiatan selalu diadakan di ruang kelas. Itulah yang terjadi di SDN Sendangguwo 02 Semarang. Kepala Sekolah Siti Bunayah mengatakan eskul tari merupakan salah satu yang banyak diminati. “Eskul tari tergolong banyak peminatnya,” jelasnya.

Namun, banyaknya peserta membuat pihak sekolah sempat bingung mencari tempat. “Karena kami tak punya ruang ruang serba untuk latihan siswa. Akhirnya kami mengajak siswa untuk latihan di kelas.

Setiap kali latihan, meja dan kursi di dalam kelas disingkirkan.“Supaya ruangan menjadi lebih luas,” tambahnya.

Dikatakan, antusiasme siswa untuk mengikuti kegiatan seni tari sangat baik. “Semua kegiatan ekstrakurikuler, kecuali pramuka dimulai sejak kelas satu,” kata dia.

Dijelaskan, mengenai kurangnya ruang untuk kegiatan para siswa, pihak sekolah sebelumnya pernah mengajukan proposal bantuan kepada Dinas Pendidikan Kota Semarang. “Tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Kami berharap secepatnya diberi bantuan. Yang pasti, kami memerlukan ruang seperti aula,” jelasnya.   

Dikatakan, meski fasilitas belum memadai, para siswa tetap menunjukkan kesungguhan. “Untuk pramuka dan senam, siswa kami sudah beberapa kali mengikuti lomba hingga tingkat kota,” kata dia.
Selain itu, hingga saat ini sekolah juga belum memiliki perpustakaan. “Buku-buku terpaksa diletakkan di ruang guru. Sebetulnya kurang efektif kalau siswa ingin membaca,” jelasnya.

Belum lagi buku-buku yang dimiliki usianya sudah sangat lama. “Sudah terlihat usang, siswa yang tidak tertarik untuk membacanya. Kami sangat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk melengkapi fasilitas sekolah,” urainya.

Keterlambatan dana BOS juga membingungkan sekolah. “Ada beberapa kebutuhan sekolah yang harus ditutup dengan uang pribadi guru. selain itu kami juga menggunakan uang koperasi yang kebetulan dikelola oleh orangtua siswa,” tandasnya. (awi/nji)