Home » » Unika Sumbang Modul Pendidikan Antikorupsi

Unika Sumbang Modul Pendidikan Antikorupsi

Written By Harian Semarang on Senin, 11 Oktober 2010 | 01.39

UNTUK melawan korupsi, budaya antikorupsi harus ditanamkan sejak dini. Demikian ungkap Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dedie A Rachim dalam Seminar dan Diseminasi Modul “Peran Pendidikan Antikorupsi Berbasis Nilai dalam Upaya Pencegahan Korupsi Sejak Dini” di Gedung Thomas Aquinas Unika Soegijopranata, Senin (4/10).

Dia menjelaskan anak-anak dan pelajar harus mengaplikasikan sembilan nilai kehidupan. Yakni, kejujuran, kepedulian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, bersih, dan adil. Pembelajaran sembilan nilai kehidupan itu bisa diintegrasikan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Misal, nilai keadilan bisa diselipkan di mapel matematika, kejujuran di bahasa Inggris, kemandirian di bahasa Indonesia, dan lainnya. Seperti yang telah dimodulkan Tim Penyusunan Modul Pendidikan Nilai.

Bertindak sebagai moderator Digdo Hertomo Koordinator Unit Pendidikan Antikorupsi Pusat Studi Urban (PSU)-LPPM Unika Soegijopranata. Menurutnya penyebarluasan modul dilakukan sejak 2005. Rencananya pendidikan nilai akan diberikan hingga perguruan tinggi.

Lilin di Kegelapan
Senada, tim penyusun Modul Pendidikan Nilai Thomas Budi Santoso yang juga salah satu pembicara seminar menjelaskan pihaknya telah mendistribusikan ratusan modul ke sekolahsekolah.

Ia berharap, modul bisa diterapkan dengan optimal. Atau bahkan dijadikan sebagai suatu mata pelajaran tersendiri.

“Sebenarnya korupsi hanya salah satu akibat hilangnya pendidikan nilai. Sistem pendidikan kita seakan silau oleh gemerlap modernisasi dan pragmatisme. Sehingga sekolah hanya mengajarkan ilmu. Misalnya, pendidikan agama dan PPkn atau Kewarganegaraan diajarkan hanya sebatas sebagai keilmuan,” tambah Thomas.

Menurut Thomas, mengembalikan nilai kehidupan ke dunia pendidikan seperti menyalakan lilin di kegelapan. “Yang dibutuhkan dunia pendidikan untuk memperbaiki kondisi yang sudah carut-marut hanyalah penerapan pendidikan nilai di sekolah dan perguruan tinggi,” jelasnya kepada Harsem di sela seminar. (niam)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger