UNTUK menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Jawa, SMP Negeri 5 Semarang menyelenggarakan ekstrakurikuler karawitan. Kepala Sekolah Suharto mengatakan melalui eskul ini, siswa diajak mencintai budaya Jawa. “Kami telah membeli satu set peralatan gamelan untuk penunjang,” jelasnya saat ditemui Harsem di ruang kerjanya baru-baru ini.
Dijelaskan, kegiatan diadakan karena banyak pelajar yang mulai melupakan tradisi dari kampung sendiri. “Bahkan mereka terkesan enggan bersentuhan dengan kegiatan yang dianggap kuno itu. Itulah yang mendorong kami untuk menghidupkan kesenian tradisional di sekolah,” paparnya.
Karena baru permulaan maka semua siswa dianjurkan mengikutinya. “Mulai dari kelas VII sampai IX. Namun karena kelas IX sedang persiapan Ujian Nasional maka mereka tidak diwajibkan,” imbuhnya. Dia mengakui mengajak siswa kembali berdekatan atau berinteraksi dengan kebudayaan tradisional tidak mudah. “Kami harus rajin membujuk siswa agar mau mengikuti kegiatan ini. Lagi pula sayang, uang yang kami gunakan untuk membeli peralatan gamelan juga tidak sedikit,” lanjutnya.
Untuk kegiatan ini, pihak sekolah mendatangkan pengajar dari luar. “Karena guru di sini tak terlalu menguasai kesenian. Oleh karena itu kami memanggil pengajar dari luar,” terangnya.
Selain karawitan, kegiatan eskul lain yang terdapat di SMPN 5 adalah rebana, PMR, pramuka, serta kelompok mata pelajaran.
“Jumlah seluruh ekstrakurikuler sebanyak 21 kegiatan. Hal itu bertujuan agar pilihan siswa lebih variatif,” kata dia.
Selain itu, dirinya juga mengatakan eskul ini bersifat tak wajib. “Karena ini berhubungan dengan bakat dan minat. Satusatunya yang wajib diikuti adalah pramuka,” ujarnya.
Sarat Prestasi
Ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang sarat prestasi. “Salah satunya PMR. Siswa kami sudah sering menyabet juara, bahkan sekolah kami menjadi pangkalan PMR tingkat Provinsi Jawa Tengah,” jelasnya. Untuk kegiatan paskibra, belum lama ini SMPN 5 Semarang juga menyabet gelar sebagai juara umum se-Kota Semarang,” ujarnya.
Menurutnya, kelompok mata pelajaran yang dibentuk sekolah bertujuan mencetak bibit siswa berprestasi yang selanjutnya dapat diikutkan ke berbagai macam perlombaan mata pelajaran atau siswa berprestasi. “Kami memiliki kelompok IPA, matematika, bahasa Inggris dan TIK (teknologi informasi dan komunikasi, red),” tambahnya.
Siswa yang mengikut penyaringan kelompok adakah siswa kelas VII dan VIII. “Kami melakukan pembibitan saat siswa duduk di kelas VII. Selanjutnya mereka mengikuti bimbingan dari sekolah. Lantas jika sudah siap mengikuti perlombaan, barulah kami mengikutsertakan dalam perlombaan,” paparnya.
Dikatakan, kelompok ini digembleng khusus untuk mencetak siswa yang nantinya menjadi andalan sekolah. “Saat ini konsentrasi kami terfokus pada lomba RSBI (Rintisan Sekolah Berbasis Internasional) di Kota Pati. Kami mewakili Karesidenan Semarang,” bebernya.(awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.