Inginkan Pesantren Lebih Menarik

MENGANTISIPASI kebosanan siswa saat mengikuti kegiatan Ramadan sekolah berupa pesantren Ramadan atau biasanya disebut pesantren kilat, SMP Negeri 5 Semarang terus membenahi format kegiatan keagamaan yang telah mentradisi di sekolahnya setiap bulan puasa tersebut. Pada Ramadhan ini sekolah berencana memperkayanya dengan berbagai menarik, seperti di antaranya diskusi.

“Tahun ini, kami perkaya dengan berbagai kegiatan menarik, tidak banyak diisi ceramah seperti pesantren ramadhan pada umumnya, supaya tidak monoton dan siswa tidak merasa bosan,” ucap Kepala SMP Negeri 5 Semarang, Suharto, kemarin.

Pada pesantren Ramadhan yang akan dimulai 8-13 Agustus mendatang, dijelaskan Suharto, tetap dipertahankan kental dengan materi keagamaan seperti pada umumnya, namun penyampaiannya materi kegamaan tersebut tidak disampaikan melalui ceramah saja, melainkan disampaikan kepada siswa untuk diduskikan bersama.

“Kalau dulu, pesantren ramadhan kan hanya melibatkan siswa sebagai pendengar ceramah. Tetapi untuk kali ini mereka kami libatkan lebih jauh. Kami ajak siswa berdiskusi soal ilmu agama. “Dengan begitu siswa lebih aktif dan tingkat kepahaman mereka tentang materi pun tentu lebih tinggi bila dibanding jika disampaikan melalui ceramah,” imbuhnya.

Menurut dia, ceramah keagamaan memang tidak mungkin dihilangkan dari pesantren Ramadhan karena tetap penting untuk membekali siswa, namun diberi porsi tidak lebih 50% dari seluruh kegiatan. “Para penceramahnya juga harus dicarikan yang relatif berusia muda, atau setidaknya berjiwa muda. Agar antara siswa dan penceramah tidak terjadi ketercanggungan sehingga materi yang disampaikan lebih bisa mengena dan dapat dipahami para siwa,” ujarnya.

Dibeberkannya, pelaksanaan pesantren Ramadhan nanti setiap jenjang kelas akan dijatah mengikuti pesantren Ramadan masing-masing dua hari. Kegiatan dilaksanakan setelah jam pelajaran sekolah selesai. (sna/nji)