Di SMP Negeri 31 Semarang, siswa muslim diwajibkan mengikuti kegiatan Baca Tulis Alquan (BTA). Sedangkan untuk siswa nasrani diwajibkan membaca Al Kitab sebelum mulai mengikuti pelajaran efektif
.
.
Hal itu menjadi tradisi yang diterapkan di SMPN 31 Semarang. Demikian diungkapkan Wakil Kepala Sekolah, Edi Dwiatmana mewakili Kepala Sekolah Endang Sarwo Sri mengatakan. Adapun siswa lain di luar Muslim dan Nasrani, juga diwajibkan membawa kitab suci masing-masing.
“Itu penting untuk membangun pondasi dalam jiwa mereka. Semua dimulai dari kekuatan spiritual. Dengan begitu para siswa ke depan akan menjadi orang yang tangguh dan tak mudah tergoda berbagai macam godaan dunia,” jelasnya.
Untuk itu, dirinya berharap suatu saat para siswa ini bisa menjadi generasi muda yang berkualitas dan bisa diandalkan. “Kalau hanya pintar, itu tidak menjamin apapun. Zaman sekarang kepintaran yang dimiliki kadang disalahgunakan untuk kejahatan. Sedangkan kalau kepintaran diimbangi kekuatan spiritual, saya yakin bisa menjadi orang baik,” paparnya.
Hal itulah yang selalu diterapkan siswa-siswi SMPN 31 Semarang. “Penerapannya kepada siswa-siswi sudah lama kami lakukan, para guru juga sangat mendukung. Itu yang menjadikannya lebih efektif,” jelasnya.
Dikatakan, pondasi kuat dalam beragama tak hanya mereka andalkan saat belajar sekolah, namun juga di luar sekolah. “Tidak hanya yang bersifat akademik, namun juga perlu ditanamkan saat siswa belajar bidang nonakademik,” jelasnya.
Hal itu terbukti, dengan prestasi yang pernah diperoleh siswa dalam bidang nonakademik. “Antara lain, salah satu siswa kami lolos seleksi masuk tim inti bolavoli Provinsi Jawa Tengah yang akan maju ke tingkat nasional. Selain itu para siswa juga beberapa kali maju ke olimpiade olahraga dan sains,” paparnya.
Untuk hal tersebut, pihak sekolah juga sudah memiliki komitmen yang tinggi untuk bisa menjadi wadah bagi siswa dalam menyalurkan kemampuan mereka di bidang nonakademik. “Sekolah kami tak hanya berisi siswa yang pandai secara intelektual. Namun sekolah kami bisa mencetak generasi muda yang baik dan bermutu, salah satunya karena kami bisa mewadahi mereka untuk hal yang mereka inginkan,” jelasnya.
Salah satu upaya yang dilakukan pihak sekolah adalah menerapkan sistem penjaringan siswa saat penerimaan peserta didik (PPD). “Kami tetap melalui penjaringan. Selain itu kami juga mendata pendaftar, yang diterima yang memiliki prestasi agar lebih mudah dibina,” urainya. (awi/nji)
HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI
Edi Dwiatmana
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.