Oleh Aris wasita Widiastuti
NGABUBURIT tak sekadar menghabiskan waktu. Para siswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Remaja Islam Kecamatan Gayamsari (Foksari) menunggu beduk dengan menggelar aneka lomba.
Lomba dan pentas seni diadakan pada Minggu (7/8). Lomba yang diadakan antara lain baca Alquran, lomba kreativitas dari barang bekas dan cerdas cermat. Ketua panitia, Imam Nursanto mengatakan, acara digelar untuk meningkatkan keimanan serta merangsang kreativitas remaja dalam seni dan usaha di bulan Ramadan agar senantiasa bersemangat dan kreatif.
Dijelaskan, acara diikuti siswa sekolah. “Ada yang SMP maupun SMA, namun asal sekolahnya bermacam-macam. Acara ini bermuatan pendidikan, hanya saja bukan melalui sekolah resmi,” jelasnya.
Acara juga diikuti perwakilan remaja masjid. Tiap kelompoknya terdiri atas tiga orang. Sehingga, dengan sistem semacam itu, akan didapatkan juara yang terbaik untuk semua jenis lomba. Salah satu peserta, Faisal mengatakan dirinya mengaku senang dengan acara demikian.
“Alhamdulillah, saya dapat juara di lomba cerdas cermat. Nggak menyangka, karena soal-soal yang diberikan agak menjebak,“ ungkap siswa sebuah SMA negeri itu.
Sementara itu, di pentas seni ada peserta yang dengan fasihnya membawakan puisi dalam bahasa Jawa. Penampilannya berhasil memukau dewan juri dan penonton.
Sepenggal puisi yang dibawakannya yaitu yen poso kanthi setiti supoyo cedhak karo robbul izati, mangan gereh nggo tombo ngeleh. Yang berarti, puasa lebih baik dikerjakan secara sederhana dengan berbuka lauk seadanya.
Selain itu, tak ketinggalan, berbagai kreasi rebana, gerak dan lagu juga turut menyemarakkan acara ngabuburit tersebut. Dalam lomba kreativitas muncul juga berbagai kreasi seperti tas, hiasan dinding, wayang dan mainan anak.
Acara dimeriahkan pentas rebana, puisi, dan taujih robani dari Gendri Nuswantoro. Kemudian ditutup dengan pengumuman juara dan sholat Maghrib berjamaah. (awi/nji)
Lomba dan pentas seni diadakan pada Minggu (7/8). Lomba yang diadakan antara lain baca Alquran, lomba kreativitas dari barang bekas dan cerdas cermat. Ketua panitia, Imam Nursanto mengatakan, acara digelar untuk meningkatkan keimanan serta merangsang kreativitas remaja dalam seni dan usaha di bulan Ramadan agar senantiasa bersemangat dan kreatif.
Dijelaskan, acara diikuti siswa sekolah. “Ada yang SMP maupun SMA, namun asal sekolahnya bermacam-macam. Acara ini bermuatan pendidikan, hanya saja bukan melalui sekolah resmi,” jelasnya.
Acara juga diikuti perwakilan remaja masjid. Tiap kelompoknya terdiri atas tiga orang. Sehingga, dengan sistem semacam itu, akan didapatkan juara yang terbaik untuk semua jenis lomba. Salah satu peserta, Faisal mengatakan dirinya mengaku senang dengan acara demikian.
“Alhamdulillah, saya dapat juara di lomba cerdas cermat. Nggak menyangka, karena soal-soal yang diberikan agak menjebak,“ ungkap siswa sebuah SMA negeri itu.
Sementara itu, di pentas seni ada peserta yang dengan fasihnya membawakan puisi dalam bahasa Jawa. Penampilannya berhasil memukau dewan juri dan penonton.
Sepenggal puisi yang dibawakannya yaitu yen poso kanthi setiti supoyo cedhak karo robbul izati, mangan gereh nggo tombo ngeleh. Yang berarti, puasa lebih baik dikerjakan secara sederhana dengan berbuka lauk seadanya.
Selain itu, tak ketinggalan, berbagai kreasi rebana, gerak dan lagu juga turut menyemarakkan acara ngabuburit tersebut. Dalam lomba kreativitas muncul juga berbagai kreasi seperti tas, hiasan dinding, wayang dan mainan anak.
Acara dimeriahkan pentas rebana, puisi, dan taujih robani dari Gendri Nuswantoro. Kemudian ditutup dengan pengumuman juara dan sholat Maghrib berjamaah. (awi/nji)
HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI
Peserta ngabuburit dihibur pentas seni dari sesama peserta
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.