HARSEM/ CUN CAHYA Ketua KPU Pusat Abdul Hafid Ansyari dan Walikota Semarang Soemarmo menyalami tiga kandidat ketua OSIS SMA Negeri 15 Semarang seusai debat terbuka. |
Oleh Sokhibun Ni’am
Lomba pemilu yang diadakan KPU Kota Semarang diikuti 39 sekolah. Peserta pertama yang menggelar pemilu ketua OSIS adalah SMAN 15 Semarang.
MEKANISME baru dalam pemilihan ketua OSIS diaplikasikan SMA Negeri 15 Semarang. Tidak seperti sebelumnya, pemilihan kali ini dilakukan layaknya pemilihan umum (pemilu) bupati, gubernur, atau presiden. Helatan tersebut juga menandai dimulainya lomba pemilu ketua OSIS yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang.
Selayaknya pemilu, pemilihan ketua OSIS dilakukan dengan menggunakan sistem dan tahapan sebagaimana diterapkan KPU. Seperti terlihat pada Rabu (7/9), tiga kandidat calon ketua OSIS, terdiri Nurhalimah Lintas S, Vega Ayu, dan Dimas Alif Fauzi, menjalani tahapan debat kandidat.
Pada kegiatan yang dilangsungkan di halaman sekolah itu, mereka tidah hanya diminta menyampaikan visi dan misinya di depan konstituen, tetapi juga harus menjawab berbagai pertanyaan dari Ketua KPU Pusat Abdul Hafiz Anshary, Ketua KPU Jawa Tengah, Ida Budiati, Ketua KPU Kota Semarang Abdul Hakim, Walikota Semarang Soemarmo, dan Ketua Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin, yang pada kesempatan tersebut turut menyaksikan.
Henry Wahyono, Koordinator Divisi Sosialisasi Data dan Informasi KPU Kota Semarang mengatakan, pemilihan Ketua OSIS SMA Negeri 15 Semarang memang difasilitasi oleh KPU, sehingga pelaksanaannya dibuat sedemikian rupa mirip pelaksanaan Pemilu.
“Hanya saja ada sedikit perbedaan, di pemilihan ketua OSIS ini tanpa ada masa tenang sebagaimana Pemilu. Setelah debat kandidat ini, besok (hari ini, red) akan langsung dilakukan proses pemungutan suara,” jelasnya, kemarin.
Kegiatan pemilihan Ketua OSIS SMA Negeri 15 Semarang secara langsung itu, dijelaskannya, menjadi grand opening lomba pemilihan ketua OSIS diselenggarakan KPU Kota Semarang, sebagai sarana pendidikan demokrasi bagi kalangan pelajar SMA/MA dan SMK Kota Semarang agar menjadi pemilih yang cerdas, mandiri, dan bermartabat.
Selain SMA Negeri 15, Henry mengatakan, lomba juga akan diikuti 38 sekolah lainnya, dengan waktu pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal suksesi ketua OSIS masing-masing sekolah. “Melihat jadwal dari masing-masing sekolah, pelaksanaan lomba ini akan berakhir sekitar tanggal 25 November mendatang,” terangnya.
Ditanya sistem penilaian lomba berhadiah total Rp 24 juta tersebut, Henry menjelaskan, juri akan melihat sejauhmana mekanisme pemilu yang diterapkan KPU diimplementasakan pada pemilihan ketua OSIS di masing-masing sekolah peserta. “Setiap tahap dalam proses pemilhan akan dinilai juri, dan bobot maksimal untuk masing-masing tahap adalah 5 poin,” bebernya.
Melihat kegiatan ini, Ketua KPU Pusat Abdul Hafiz Anshary berharap pendidikan demokrasi di lingkungan sekolah ini bisa menjadi bagian dari demokrasi bangsa. Siswa bisa menggali dan memahami esensi demokrasi secara mendalam sehingga ketika ada pemilihan kepala daerah atau presiden nanti para pemilih pemula ini tidak terjerumus pada perilaku negatif yang bisa memecah belah persatuan bangsa.
“Kegiatan lomba ini juga termasuk baru pertamakalinya dilakukan di Indonesia, Saya akan mengajak daerah lain untuk meniru Kota Semarang ini,” ucapnya.
Sementara, Walikota Semarang Soemarmo yang didampingi Ketua Dinas Pendidikan Kota Semarang mengatakan, dirinya sangat senang dengan adanya kegiatan pendidikan demokrasi di lingkungan sekolah dengan kegiatan semacam tersebut. Hal itu sangat dibutuhkan sebagai sarana pendidikan demokrasi bagi kalangan pelajar yang notabenenya masih sebagai pemilih pemula. “Minimal, para siswa nantinya akan bisa memahami bagaimana sebenarnya mekanisme proses pemilihan pemimpin di Indonesia,” tuturnya. (nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.